BERITAOPINI.ID BENGKAYANG | Barape Sawa merupakan salah satu kegiatan budaya adat Dayak di Kabupaten Bengkayang yang dilaksanakan setiap tahun untuk menutup masa panen padi dan memulai kembali musim baru. Kegiatan Barape Sawa ini bertujuan untuk mensyukuri masa panen sebelumnya dan meminta restu pada Tuhan untuk musim berikutnya.
Barape Sawa digelar di Ramin Bantang (Rumah Adat Dayak), Kecamatan Bengkayang, Kabupaten Bengkayang pada 27 Mei – 31 Mei 2023. Tema yang diusung untuk tahun ini adalah Seribu Kalangkang dan dihadiri oleh DAD (Dewan Adat Dayak) dari berbagai kontingen/ kecamatan di Kabupaten Bengkayang. Acara ini juga turut dihadiri oleh Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis, Wakil Bupati Bengkayang Syamsul Rizal, dan Ketua DAD Martinus Kajot, serta pejabat pejabat lainnya.
Ritual Adat Bapuji menjadi pembuka acara Barape Sawa dan dilanjutkan dengan pelaksanaan karnaval. Adapun pelaksanaan karnaval dimulai di Gedung Pancasila lalu melewati Jl. Sanggau Ledo dan berakhir di Ramin Bantang. Kemudian karnaval dilanjutkan dengan pelaksanaan defile oleh rombongan menuju ke depan panggung utama.
Acara dilanjutkan dengan seremonial pembukaan dan kata sambutan dari Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis.
“Gawai adat Dayak Barape Sawa harus kita lestarikan dan akan terus saya dukung penuh. Saya harap kegiatan ini dapat dikembangkan dan menjadi salah satu Kharisma Event Nusantara (KEN), setara dengan kegiatan Cap Go Meh di Singkawang dan Nyobeng di Sebujit,” ucap dia.
Seremonial pembukaan diikuti oleh ramah tamah dan acara menari bersama didepan panggung. Selanjutnya, rangkaian acara tanggal 27 Mei 2023 ini akan ditutup dengan hiburan rakyat berupa penampilan artis Dayak.
Rencananya, kegiatan yang diakhiri pada 31 Mei 2023 ini akan diisi oleh berbagai lomba seperti lomba memahat patung/ pantak, lomba tari Dayak, lomba melukis perisai, lomba menganyam, dan berbagai lomba lainnya. (DR)