BERITAOPINI.ID, NUSA TENGGARA TIMUR | BEMNUS NTT melaksanakan silaturahmi dan diksusi bersama Anggota DPR RI Ratu Ngadu Bonnu Wulla pada 21 Maret 2023 lalu. Dalam hal ini, Ratu Ngadu Bonnu Wulla mengucapkan terimakasih atas waktu yang diluangkan dalam membahas persoalan yang ada di NTT khususnya di Sumba.
Kordinator BEM Nusantara NTT (Saulus Ngabi Nggaba) menyampaikan tiga poin Untama yang ada di NTT saat ini yaitu masalah ketahanan pangan, masalah pendidikan dan masalah kesehatan.
Dalam diskusi tersebuat Ratu Ngadu Bonnu Wulla Anggota DPR RI mengatakan tentang krisis pangan ini menjadi persoalan bersama. Seperti yang diketahui, bahwa 80% wilayah di Sumba saat ini merupakan daerah pertanian tapi kenapa terjadi krisis pangan.
Lanjutan Ratu Ngadu Bonnu Wulla, “Kita juga saat ini sedang berfikir terkait produktivitas hasil pertanian yang tidak maksimal, padahal ada upaya-upaya yang bisa dilakukan. Contoh pemberian pupuk yang tepat, kesediaan air ini adalah contoh dalam meningkatkan produktifitas pertanian sehingga bisa mencapai apa yang kita ingikan,” ucapnya.
DPR RI juga meminta dalam kesediaan pangan ini selalu ada untuk masyarakat supaya jangan terulang hal yang sama seperti saat ini. Dan juga penting Pemerintah Daerah harus respon dengan cepat terkait dengan persoalan ini daerah juga bisa menjemput bola jangan tunggu bola datang sendiri serta tetap pandai melihat peluang.
“Oleh sebab itu dari jauh hari pemerintah daerah harus mempersiapkan terlebih dahulu pupuknya untuk dialokasikan ke masyarakat tani, pada saat musim tanam pupuknya dapat digunakan sebagai pertambahan pertumbuhan dan hasil sehingga masyarakat tani memperoleh hasil yang maksimal. Kita juga sumba tidak kalah jauh dari daerah lain mempunyai sawah dimana-mana yaitu Lewa, Waikelo Sawah dan banyak tempat lagi yang mempunyai sektor pertanian,” pungkasnya.
“Selain itu juga kita bisa menanam ubi, jagung dan lain sebagainya, karena lahan kita tidak kurang masih sangat banyak yang kita bisa memanfaatkan untuk kita menanam mungkin kita berpikir fokus program Pemerintah itu tidak pada apa yang menjadi persoalan dan potensi yang ada di setiap daerah masing-masing,” lanjut Ratu Ngadu Bonnu Wulla.
Menurut Ratu Ngadu Bonnu Wulla pendidikan harus mengevaluasi stafnya dengan standar penilaian yang ditentukan setiap bulan agar dapat mengetahui pencapaian kinerja masing-masing bidang.
“Kita kerja di dinas pendidikan harus ada target-target pencapaiannya, kalau bawahannya kerja tidak becus maka dampaknya kepada pimpinan. Pak Kadis harus rubah pola kerja yang biasa-biasa menjadi yang luar biasa,” Kata Ratu Ngadu Bonnu Wulla.
Ia melanjutkan bahwa pendidikan sangatlah penting bagi manusia untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas. Pendidikan adalah dunia ilmiah yang menampung orang-orang disiplin, berilmu pengetahuan, berakhlak mulia, cerdas, dan cermat. Dengan adanya pendidikan maka orang yang tadinya tidak memiliki pengetahuan apapun, akan menjadi lebih pintar, dan dengan adanya pembelajaran yang bagus pada pendidikan maka akan meningkatkan mutu sumber daya manusia di masa yang akan datang.
“Generasi muda perlu dipersiapkan menjadi generasi tangguh, siap bersaing, berkompeten dan mampu berfikir kreatif serta mampu mengambil keputusan yang tepat dalam memecahkan suatu masalah,” ucap Ratu Ngadu Bonnu Wulla.
Dalam isu kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan daerah dengan prevalensi tertinggi di Indonesia. Berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI). Dari 22 kabupaten dan kota se-NTT, Kabupaten Timor Tengah Selatan merupakan daerah dengan prevalensi tertinggi. Karena itu Anggota Komisi IX DPR-RI Ratu Ngadu Bonnu Wulla menyatakan percepatan penurunan stunting juga harus terus dilaksanakan. (Saulus Ngabi Nggaba)