BERITAOPINI.ID, KALIMANTAN BARAT|Pemilihan Umum (Pemilu) di Indonesia selalu menjadi momen penting bagi rakyat untuk menentukan arah kebijakan dan kepemimpinan di negara ini. Namun, dalam 10 tahun terakhir, Pemilu di Indonesia kerap menjadi kontes politik yang dipenuhi isu-isu identitas yang merugikan masyarakat.
Kecurangan dalam Pemilu pun tidak dapat dihindarkan. Contohnya, pada Pemilu 2014, terjadi penggelembungan suara yang dilakukan melalui sistem penghitungan suara yang tidak sesuai dengan aturan, serta adanya kecurangan dalam penggunaan anggaran kampanye.
Pada Pemilu 2019, ditemukan adanya penyebaran berita bohong atau hoaks yang dilakukan oleh sejumlah kandidat atau pendukungnya melalui media sosial. Hal ini menunjukkan bahwa politik identitas dan kecurangan dalam Pemilu masih menjadi masalah yang harus dihadapi oleh Indonesia.
Oleh karena itu, untuk memastikan Pemilu yang bersih, perlu adanya upaya untuk mengurangi isu-isu identitas dalam Pemilu dan menegakkan hukum bagi pelaku kecurangan.
Indonesia sebagai negara dengan keberagaman suku, agama, dan budaya perlu mewaspadai politik identitas yang dapat memecah belah masyarakat.
Politik identitas yang dipolitisasi dapat menimbulkan konflik sosial dan menghalangi pembangunan di Indonesia.Jika Pemilu bersih dari politik identitas, maka hal tersebut dapat menjadi kunci bagi Indonesia untuk maju. Pemilu yang bersih dapat menghasilkan pemimpin yang jujur, kompeten, dan berintegritas, sehingga dapat memajukan Indonesia.
Selain itu, Pemilu yang bersih juga dapat
memberikan kepercayaan kepada masyarakat bahwa kebijakan dan kepemimpinan di Indonesia benar-benar mewakili kepentingan rakyat.
Untuk mencapai Pemilu yang bersih, perlu ada dukungan dari semua pihak, termasuk Partai Politik, media, dan masyarakat. Partai Politik perlu mewujudkan program-program yang berpihak pada kepentingan rakyat, bukan hanya pada kepentingan kelompok tertentu.
Media juga harus memainkan perannya sebagai pilar keempat demokrasi dengan memberikan informasi yang objektif dan bertanggung jawab. Masyarakat juga harus sadar akan pentingnya Pemilu yang bersih dan memiliki kesadaran politik yang tinggi. Masyarakat harus memilih pemimpin yang berintegritas dan mampu memajukan Indonesia.
Selain itu, masyarakat juga harus berperan aktif dalam mengawasi jalannya Pemilu dan memberikan laporan jika menemukan adanya kecurangan dalam Pemilu.Dalam menghadapi Pemilu 2024, seluruh pihak harus bersatu untuk mewujudkan Pemilu yang bersih dari politik identitas dan kecurangan.
Dengan Pemilu yang bersih, Indonesia akan memiliki pemimpin yang dapat memajukan negara dan menjalankan kebijakan yang berpihak pada rakyat. Indonesia juga akan menjadi negara yang lebih stabil dan damai, karena keberagaman di negara ini tidak dipolitisasi. Hal ini dapat meningkatkan investasi dan pertumbuhan ekonomi, karena investor akan lebih percaya pada stabilitas
politik di Indonesia.
Selain itu, Pemilu yang bersih juga dapat meningkatkan partisipasi politik masyarakat. Masyarakat akan lebih merasa terlibat dalam proses pemilihan dan merasa bahwa suaranya diakui dalam memilih pemimpin. Hal ini akan mendorong masyarakat untuk lebih aktif dalam mengawasi jalannya pemerintahan dan menjalankan tugas-tugas kewarganegaraan. Serta perlu adanya perubahan paradigma politik di Indonesia.
Politik harus berpihak pada kepentingan rakyat, bukan pada kepentingan kelompok tertentu atau
golongan tertentu. Dalam politik, perbedaan identitas harus dilihat sebagai kekayaan, bukan
sebagai sumber konflik.
Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah menunjukkan kemajuan dalam upaya mewujudkan Pemilu yang bersih. Pada Pemilu 2019, Komisi Pemilihan Umum (KPU) berhasil
mengurangi angka kecurangan dalam Pemilu. KPU juga telah meluncurkan program-program
untuk mengurangi politik identitas dan meningkatkan partisipasi politik masyarakat.
Namun, masih banyak yang perlu diperbaiki dalam Pemilu di Indonesia. KPU dan seluruh pihak yang terkait perlu terus memperbaiki sistem pemilu dan meningkatkan pengawasan terhadap jalannya Pemilu. Hendaknya semua pihak harus berupaya untuk mewujudkan Pemilu yang bersih dari politik identitas dan kecurangan. Dengan Pemilu yang bersih, Indonesia dapat
maju dan menjadi negara yang lebih stabil, damai, dan sejahtera.
Oleh : M. Syainullah (Wakabid Kaderisasi & Ideologi DPC GMNI Pontianak Kalimantan Barat)