Nusa Tenggara Timur Opini

Bukit Piarakuku Hiliwuku Sumba : Keindahan Yang Dirusak Tangan Jahil Manusia

BERITAOPINI.ID, NUSA TENGGARA TIMUR

Oleh : Saulus Ngabi Nggaba

Saat Mobil Ferrari Portolio Photo Shoot di Bukit Piarakuku Hiliwuku (piara kuku) Sumba Timur 24 Juli 2019. Sejak saat itu bukit tersebut mendadak tersohor ke seantero pulau Sumba bahkan luar pulau Sumba. Bukit Piarakuku Hiliwuku menjadi spot wisata dan photo dengan panorama aduhai. Tak heran setiap hari selalu ada pelancong baik lokal (orang Sumba) maupun dari luar Sumba tak mau melewatkan tempat ini untuk dikunjungi. Banyak pasangan muda dari dalam dan luar Sumba yang hendak menikah menjadikan tempat ini salah satu spot foto prewedding favorit.

Dari bukit ini terbentang luas pemandangan bukit-bukit sayang berlapis dan berjejer bak permadani yang yang membentuk gelombang karena tiupan angin kencang.

Selain pemandangan dengan barisan pebukitan kapur dan hijau menawan di saat musim hujan (Desember-Mei) dan warna kecoklatan di musim kemarau panjang (Juni – November). Keindahan itu menjadi semakin memikat dengan jalan yang berkelok-kelok di celah gugus perbukitan. Sungguh indah dan mengagumkan. Di bukit ini berjejer banyak patung khas Sumba dengan ukuran variatif, kecil – besar.  Tentu pemilik bukit ini meletakkan patung-patungnya bukan tanpa maksud, selain memperindah panorama bukit juga ingin menyampaikan pesan sponsor kepada para pengunjung bukit ini tentang adat-istiadat, dan budaya serta martabat manusia yang luhur dan tinggi.

Sekedar contoh ada patung Ina-Ama (ibu dan bapak): Pasangan pria dan wanita yang menjadi perlambang kehidupan manusia bahkan segala makluk hidup mempunyai asal yang melahirkannya. Ada juga patung Mamoli berbentuk rahim ibu pertanda kesuburan yang dimiliki seorang wanita bahkan juga merujuk pada kesuburan semesta sebagai alam ciptaan yang dianugerahkan Tuhan kepada manusia.

Keindahan bukit Hiliwuku yang mempesona dan mengagumkan itu mendadak sirna karena ulah manusia jahil merusak/mematahkan patung-patung di bukit tersebut. Peristiwa penghancuran itu terjadi 1 Februari 2023. Siapa pelakunya? Masih tanda tanya. Tapi yang jelas pelakunya adalah orang yang tak bertanggungjawab atau mungkin didorong dan dikuasai perasaan dendam atau irihati pada pemilik atau pengelolanya. Ya, dendam dan iri hati benar-benar menjadi racun baik bagi pelaku maupun orang yang sasaran dendam dan irihati tersebut.

Saat ini tempat wisata tersebut sudah dirusak oleh orang-orang yang tidak bertaggung jawab oleh karena itu pemilik wisata tersebut melaporkan ke pihak yang berwajib untuk menindaklanjuti persoalan tersebuat

Bagi pihak yang menjadi sasaran iri hati jelas sangat dirugikan tapi jangan lupa bahwa racun yang lebih parah adalah pelakunya sendiri karena di hatinya tidak ada pikiran atau mimpi positif tentang masa depan yang lebih baik yang dipikirkan bagaimana merusak dan itu merusak dirinya sendiri tidak memiliki apresiasi terhadap karya atau keberhasilan orang lain tidak memiliki pikiran positif untuk bermimpi yang lebih baik tentang masa depannya. Dan ini tentu lebih merusak pelakunya daripada pihak lain yang menjadi sasaran benci dan iri hati tersebut.

Semoga pelaku perusakan keindahan bukit Hiliwuku dapat ditangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Dan semoga pemilik bukit Piarakuku Hiliwuku tidak menyerah di depan kejahatan orang lain. Teruslah membenahi bukit nan Indah Piarakuku Hiliwuku. Salam otak waras.

1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *