Dispangtan Kota Surakarta Sidak Ke Sejumlah Peternak di Surakarta

BERITAOPINI.ID | Jawa Tengah | Kota Surakarta | 09-01-2025

Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispangtan) Kota Surakarta gelar sidak untuk menilik kondisi peternakan di Surakarta, paska desas-desus PMK merebak di Soloraya. (Rabu, 08-01-2025).

Sembari melakukan penelitian secara langsung, Disapangtan Surakarta juga melakukan penyemprotan, penyembuhan dan mengamati perkembangan setelah antibiotik telah diberikan kepada hewan ternak dua minggu lalu.

“Hari ini kita ada pengobatan yang kedua. Dulu dilaporan tidak mau makan. Ini dilaporkan seminggu yang lalu kemudian diberikan pengobatan. Kebutalan yang disini kan sudah tervaksin sehingga kondisi tidak terlalu parah. ”Tukas Agus Sasmitho yang melakukan sidak langsung. Pelaksanaan sidak itu berada di sentra peternakan yang berada di Mojosongo.

Dua minggu lalu, kota Surakarta teridentifikasi terjadi kasus PMK tepatnya di Mojosongo. Pihak Dispangtan bagian peternakan langsung memberikan antibiotik ketika hewan terjangkit PMK.

“Antisipasinya yang sudah kami kerjakan, yaitu pembagian disinfektifan bagi peternal dan monitoring. Penyemportan di pasar hewan, pemeriksaan produk hewan dalam bentuk daging. Karena sebagian besar produk hewan di pasar tradisional berasal dari luar kota. Sehingga perlu analisa.

“Antisipasinya yang sudah kami kerjakan, yaitu pembagian disinfektifan bagi peternak dan monitoring. Penyemprotan di pasar hewan, pemeriksaan produk hewan dalam bentuk daging. Karena sebagian besar produk hewan di pasar tradisional berasal dari luar kota. Sehingga perlu analisa.

Samidi (50) sebagai peternak di Mojosongo menceritakan ketika binatang ternaknya terjangkit PMK. Mulanya ia bingung dan ketakutan. Hewan ternaknya mengalami lesu dan pincang. Syahdan, Samidi kemudian bekerja sama dengan Dispangtan untuk menuntaskan perkara itu.

“Gejalanya itu kakinya itu nyeret-nyeret pincang ada lukanya, nanahan. Kemudian hidung berlendir. Penyakit itu sudah bersemayam selama dua minggu. Setelah pengobatan sudah mulai membaik.” Tukas Samidi selaku peternak yang berada di Mojosongo.

Kendati cepatnya PMK merebak, pihak Dispangtan memberikan antibiotik untuk pengobatan dan penyemportan ke peternak yang berada di Surakarta. “Di Surakarta terdapat tiga ratus delapan ekor. Sentralnya di Kecamatan Jebres, Kelurahan Kadipiro, Banyuanyar, Joglo dan Laweyan. Adapun populasi terbesar ada di Kecamatan Jebres. ”Tukas Agus Sasmitho.

"Untuk pengetatan sebelum pemotongan berada di RPK, mereka sudah paham sendiri apabila memasukan hewan ternak yang telah terjangkit penyakit. Selama ini dari informasi yang kami terima, para pedagang belum berani menerima hewan ternak dari luar. ”Tambah Sasmitho.

Mengenai hal tersebut, Sasmitho menghimbau kepada konsumen daging berkuku dua agar tidak takut untuk mengkonsumsinya. Menurutnya virus PMK hanya menjangkit antar hewan, tidak berefek kepada manusia. (GAR)