Desa Hulosobo Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo Jawa Tengah melaksanakan Merti Desa dengan Kirab Budaya, Pengajian Dan Pagelaran Wayang Kulit Sabtu Kliwon, (18-1-2025).
Kegiatan merti desa ini adalah adat jawa yang dilakukan secara turun-temurun setiap Sabtu Kliwon, tanggal 17 atau 27 rajab. Sebelum itu, diadakan pengajian, serta ziarah kubur ke pepunden (leluhur) desa diikuti seluruh warga.
"Kita melakukan doa bersama dan makan bersama apa yang ada di dundang (wadah makanan seperti peti, terbuat dari kayu jati) ada tersebut bersama seluruh warga.
Ada 15 dundang berasal dari 13 RT,
perangkat desa 1 dundang dan kepala desa juga 1 dundang, "ujar Kepala Desa Hulosobo, Bangun Tri Utomo, di balai desa setempat.
Dia menerangkan kegiatan kirab budaya tersebut, diiringi bendera Merah Putih lambang NKRI, bendera lambang Hulosobo yang bernama 'Pinggul Wulung', dan 'dundang' yaitu sebuah wadah besar berisi makanan dan hasil pribumi terutama buah-buahan.
*Sejarah dundang pepunden
Konon saat prajurit Diponegoro menetap di desa tersebut, pengiriman makanan untuk prajurit latihan perang ditempatkan pada sebuah wadah (panjang ilang/ terbuat dari janur). Selanjutnya tradisi tersebut dilestarikan sebagai adab logistik.
"Kegiatan ini adalah gotong royong dan hidup rukunnya warga, baik yang berada di desa maupun di perantauan turut berpatisipasi. Semua warga di sini tidak ada yang tidak suport, semua turut berpartisipasi. Hal ini berarti memupuk guyub rukun, dan wujud syukur, "tambahnya lagi.
Bangun menuturkan kegiatan kirab budaya tersebut mengusung tema "Jinantur ing syukur, ing ngawiyat anggayuh palimarmaning Gusti" yang berarti sebuah rangkaian kata-kata indah, dan rasa syukur yang disampaikan ke langit (yang dimaksud Allah SWT),
dengan harapan ridho dariNya. Dengan harapan seluruh warga mendapat ridho dan bisa mendapatkan hidup yang adem ayem, tentrem serta rezeki yang melimpah.
Selain itu, puncak acara merti desa yaitu pagelaran wayang kulit ikut memeriahkan himpunan rajab. Untuk pagelaran wayang kulit menghadirkan dua dalang, Ki Gunawan dan Ki Sarjono.
Tampak Warga sangat antusias, mengikuti rangkaian acara Merti Deso terutama anak muda. Hal ini ditujukan untuk mengingat bahwa jaman dahulu tradisinya seperti ini.
"Tradisi merti desa ini sudah ada jaman dulu kala, namun baru dikemas sedemikian rupa sekitar 5 tahun, "tutup Kades Hulosobo. (Ariyanti)