BERITAOPINI.ID, SRAGEN | Acara pagelaran wayang kulit yang dilaksanakan Senin 29/05 di halaman kantor kecamatan Mondokan ini mulai pukul 20:00 WIB sampai dengan selesai tersebut menjadi kesempatan baik untuk menjalanin tali rilaturahmi antar seniman di Kabupaten Sragen. Tidak hanya itu, acara yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tersebut menjadi sarana untuk terus melestarikan kebudayaan tradisional sekaligus memeriahkan hari jadi Kabupaten Sragen ke-277.
Acara yang dihadiri oleh Wakil Bupati, Sekertaris Daerah, para seniman, tamu undangan dan masyarakat Sragen ini berlangsung kondusif dan cukup menghibur. Kegiatan pagelaran wayang ini sendiri sebenarnya bertujuan untuk melestarikan budaya serta memeriahkan hari jadi Kabupaten Sragen ke-277. Hal tersebut di sampaikan oleh Sekertaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan oleh Bapak Prihantomo pada laporannya sebelum penampilan wayang kulit dimulai.
“Kegiatan pagelaran wayang kulit ini bertujuan untuk memeriahkan hari jadi Kabupaten Sragen, mempererat tali silaturahmi untuk para seniman di Kabupaten Sragen, meningkatkan kreatifitas dan mengapresiasi seni tradisional di Kabupaten Sragen terkhusus wayang kulit.” Ucap Pak Prihantomo dalam laporannya.
Pagelaran wayang kulit ini sendiri membawakan lakon kresno gugah dengan Dalang Ki Mudo Wibowo dan Dalang Ki Jaret Suwarno. Tak hanya itu pagelaran ini juga menghadirkan bintang tamu seperti Gareng Tralala dan Eka.
Rangkaian hari jadi kali ini terasa berbeda karena tidak adanya Bupati Kabupaten Sragen, yaitu Mbak Yuni. Ketidakhadiran Mbak Yuni sendiri dikarenakan padatanya pekerjaan selama 1 bulan ini sehingga sambutan di acara ini diwakili oleh Pak Wakil Bupati Kabupaten Sragen Pak H. Suroto.
“Dan tidak ketinggalan saya memohon izin bahwa Ibu Bupati belum bisa hadir di tengah-tengah kita dikarenakan sibuknya pekerjaan selama satu bulan ini. Saya harap bapak/ibu tidak bosen yah dengan Pak Wakil.” Ucap Pak H. Suroto dalam Sambutannya.
Acara yang dibuka oleh Pak H. Suroto selaku Wakil Bupati ini, Pak H. Suroto juga mengharapakan kegiatan ini mampu menjadi tontonan yang menjadi tuntunan dalam menjaga kelestarian budaya.
“ini merupakan tontonan dan tuntunan untuk kita semua, bahwasannya ini warisan dari nenenk moyang kita dan harus kita lestarikan.” Ucap Pak H. Suroto dalam penutup sambutannya.
299 Comments