Panggih, MBG Mundur Karena Belum Ada SPPG

BERITAOPINI.ID | Jawa Tengah | Kabupaten Kebumen | 08-01-2025

Tim Pengelola Program Makan Bergizi Gratis Kebumen, angkat bicara terkait kemunduran pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG). Penyebabnya yakni hingga kini Kebumen belum memiliki Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang ditunjuk oleh Badan Gizi Nasional (BGN).

Koordinator Pengelola dari mitra Yayasan Saka Tunggal Bersinar Kebumen Panggih Prasetyo menyampaikan Kebumen sebenarnya kemarin sudah dijadwalkan yakni mengikuti yang 6 Januari 2025. Ini atas nama Mitra Yayasan Saka Tunggal Bersinar yang kemaren membangun di Kemukus Gombong.

"Akan tetapi pelaksanaan itu harus ada utusan dari BGN yang namanya SPPG atau kepala dapur. Nah Kebumen itu saat kita maju ke BGN itu belum ada SPPG-nya. SPPG yang tugasnya akan mensosialisasikan ke Dinas Pendidikan. Kemunduran bukan dari kita selaku pengelola dapur, melainkan karena belum ada SPPG," tuturnya, Selasa (7-1-2025).

Disampaikannya, kini pihaknya sedang dalam proses meminta kepada BGN untuk penunjukan SPPG. Panggih berharap di tanggal 13 Januari mendatang Kebumen sudah bisa melaksanakan Program MBG.

"Kalau SPPG bisa ditunjuk dalam minggu ini, maka bisa langsung berkoordinasi dengan dapur umum, sekolah mana yang akan di suplai. Misalnya SMA 1, maka SPPG datang ke SMA 1 dan melakukan pendataan, nanti ada formulirnya dengan nama siswa, "katanya.

Dengan demikian akan jelas. Dapur umum yang dikelolanya akan mendistribusikan sekitar 3000 hingga 3500. Ini untuk siswa dari mulai MI, TK, SD, SMA serta ibu hamil, menyusui dan balita.

"Kebumen akan lambat pelaksanaannya kalau tidak ada inisiatif dari pihak-pihak yang menjadi stakeholder pelaksana program tersebut. Ini seperti Kodim, mitra kedinasan yaitu Disdikpora dan lainnya, "paparnya.

Ditegaskannya, hingga kini BGN belum menunjuk SPPG, bahkan yang meminta justru dari pihak Mitra Mandiri. Padahal SPPG itu yang akan sosialisasi ke sekolah.

"Kami dari mitra mandiri menyiapkan tempat, alat bahan dan pengolahan sampai pengiriman yang kebutuhan modalnya mencapai lebih kurang 3 M rupiah. Jikapun kami sudah siap semuanya ya tetap menunggu sampai ada SPPG yang ditunjuk dari BGN itu, "ucapnya. (Sta)