Kasus penipuan tiket laga Indonesia dan Filipina sedikit menampakkan titik temu. Pihak kepolisian memburu pelaku Respati Bayu Ardi, sebagai pelaku penipuan pertandingan antara Indonesia vs Filipinan (21-12-2024). Hal tersebut disampaikan oleh Kapolrestas Surakarta, Kombes Pol Iwan Saktiadi.
Iwan menuturkan laporan gugatan dari para korban telah masuk akhir bulan Desember. “Saat ini untuk pelaku masih buron. Korban sudah kita mintai keterangan.” Tukas Iwan.
“Untuk terduga sudah kami identifikasi, namun hingga saat ini ia masih buron. GPS di mobilnya dimatikan, kemudian nomor telponnya juga dimatika pula. Walakin, pelaku sudah kita profiling. Dimana tempat tinggalnya, ada dua alamat yang kita terima. Sudah kita konfirmasi keluarganya. Tinggal menunggu waktu untuk penangkapan.” Ujarnya.
Iwan menambahkan, pihaknya punya SOP tersendiri guna melakukan penangkapan. “Kita juga bekerjasama dengan dua Polres di Jawa Tengah untuk mengejar tersangkan.” Tukas Iwan.
“Setelah saya minta, kepada siapapun yang mengetahui keberadaan tersangkan agar bekerjasama dengan kami. Ini sangat membantu. Jangan sampai ada pihak-pihak mencoba menyembunyikan tersangka.” Tegas Iwan.
Sementara itu, Muhammad Afif Fauzi selaku kuasa hukum korban menuturkan ada sekitar tujuh orang yang menjadi korban akibat penipuan itu, korban mengalami kerugian ratusan juta rupiah.
"Dimana klien kami ini percaya terhadap pelaku karena dia salah satu orang penting dalam dunia sepakbola nasional. Dimana awal pelaku memberi tawaran terhadap para korban. Awalnya saat pertandingan antara Indonesia melawan laos, klien kami juga beli ke Tersangka, tidak ada masalah, dalam arti tiket dikirim," ungkapnya.
"Untuk saat ini yang sudah mengadu kepada kami sebanyak tujuh orang. Dari perhitungan dari total keseluruhan kerugiannya sebesar ratusan juta rupiah. Sehingga kita berharap dari pihak kepolisian bisa segera menangkap pelaku," imbuh Afif. (GAR)
