Headline Jawa Timur Kabupaten Pacitan

Pemkab Pacitan Terkesan Kesampingkan Gedung Sekolah yang Rusak. Satu Guru SDN di Bandar Harus Mendapat Tujuh Jahitan Gegara Kejatuhan Genteng

BERITAOPINI.ID, PACITAN |  Ketua Fraksi Golkar DPRD Pacitan, Lancur Susanto, kembali bersuara lantang terkait buruknya kondisi bangunan gedung sekolah di wilayah Kecamatan Bandar.

Lancur yang juga tergabung di Komisi II, Bidang Kesehatan, Pendidikan dan Kesra, DPRD Pacitan ini mengungkapkan, gara-gara kondisi bangunan gedung SDN Kledung I yang sudah tidak layak ditempati, akhirnya berujung petaka.

“Selasa kemarin salah seorang guru di SDN Kledung I terpaksa harus dilarikan ke Puskesmas terdekat karena kepalanya kejatuhan genting saat tengah mengajar olahraga,” kata Lancur, Rabu (15/3/23).

Menurut politikus Golkar ini, peristiwa yang menyebabkan kepala seorang guru robek dan harus mendapatkan tujuh jahitan itu berlangsung Selasa (14/3/23) sekira pukul 08.15 Wib.

“Saat itu Pak Deris Ariasmoko tengah mengawasi anak-anak kelas II, yang tengah berolahraga. Tak disadari tiba-tiba genteng dari atap gedung sekolah melorot dan jatuh mengenai kepalanya. Melihat darah bercucuran dari kepala Pak Daris, akhirnya guru yang lain berinisiatif melarikannya ke Puskesmas guna mendapatkan pertolongan. Kepalanya robek dan harus mendapatkan tujuh jahitan,” ungkapnya.

Wakil rakyat Dapil Kecamatan Nawangan-Bandar ini menduga kuat, bahwa musibah tersebut lebih disebabkan kondisi atap gedung yang sudah rapuh. Namun tidak ada perhatian dari instansi terkait untuk segera melakukan perbaikan.

“Ini peristiwa cukup memprihatinkan, mengingat perjuangan guru, sampai mengalami musibah yang seharusnya tidak terjadi, apalagi di fasilitas pendidikan milik negara. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan dasar, seharusnya fasilitasnya bisa memberi rasa aman, nyaman dan sehat. Bagaimana kalau kejadian tersebut menimpa anak-anak? Tentu dampaknya akan semakin fatal bagi dunia pendidikan di Pacitan,” kritiknya.

Sementara itu pada kesempatan yang sama Lancur juga mengatakan, menurut penjelasan dari pihak sekolah, bangunan tersebut berdiri sejak Tahun 1991 silam dan kondisinya semakin tahun kian memprihatinkan.

“Sebenarnya sudah diusulkan untuk rehabilitasi, namun sampai saat ini belum ada respon dari dinas terkait,” tukasnya. (Red/yun).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *