BERITAOPINI.ID, SAMOSIR, SUMUT- Ober Gultom, ayah kandung Bupati Samosir, Vandiko Gultom menuding seorang wartawan bernama Jepri Sitanggang sebagai “pemalak.” Alasannya, karena konten video yang dibuat oleh Jefri tidak mendapat like sebanyak orang yang me-like berita seorang tokoh nasional, Ganjar Pranowo yang di-like puluhan ribu netizen.
Jepri Sitanggang mengerjakan video dari bahan yang diberikan OG selama empat hari. Kemudian diunggah ke kanal Youtube. Setelah menonton video itu, OG mengucapkan terima kasih kepada Jepri melalui pesan WhatsApp, lalu mentransfer uang sebagai tanda terima kasih ke rekening wartawan sebesar 1 juta rupiah. OG juga membagikan video itu di beberapa kali di grup WhatsApp.
Akan tetapi, Jepri berdebat dengan OG di salah satu grup WhatsApp ketika Jepri menulis berita yang mengkritik bupati di media online. Buntut perdebatan itu, OG menuding Jepri sebagai “pemalak” serta mengunggah bukti transfer 1juta pada rekening Jepri di grup WhatsApp.
Salah satu alasan ayah bupati yang tidak masuk akal adalah, karena like pada konten yang dibuat oleh Jepri tentang anaknya yang seorang Bupati, tidak sebanyak like yang ada pada konten Ganjar Pranowo. Alasan lain, karena si wartawan menulis berita di media online yang mengkritik bupati.
Perbincangan digrup WhatsApp itu diikuti beberapa wartawan sehingga turut protes pada Ober Gultom yang menyebut Jepri sebagai wartawan pemalak.
“Waduh terlalu orang ini, yang dia pikirnya mentang-mentang anaknya bupati lalu selevel dengan Ganjar Pranowo? Anaknya siapa, Ganjar siapa? Gak mungkinlah like untuk video anaknya sama dengan like untuk berita Ganjar. Di sini bisalah, mungkin dia paling kaya. Itu pun belum tentu. Mungkin masih ada yang lebih kaya dari dia, perantau dari kampung ini.” Ujar salah satu wartawan.
Seorang wartawan lain yang tidak ingin disebut namanya pun mengatakan, “ibarat pepatah, inilah yang disebut ‘buruk rupa, cermin dibelah.’ Anaknya yang tidak disukai netizen kok jadi yang buat video disalahkan. Terlalu!”
Beberapa wartawan mencoba mengkonfirmasi ayah Bupati lewat telepon seluler tapi tak dijawab. Sekelompok wartawan beranggapan bahwa ayah Bupati sudah mencoreng nama baik wartawan, karena menyebut pemalak kepada wartawan yang menerima uang terima kasih atas jasanya membuat konten video. Sedangkan makna kata “pemalak” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah “perampok, pemeras” yang merupakan tindakan kriminal.
Sejumlah wartawan pun mengusulkan agar tudingan ayah bupati itu dilaporkan sebagai pencemaran nama baik pada insan pers di daerah di Kabupaten Samosir.
3 Comments