Proyek Pembangunan Museum Sains dan Teknologi mengalami pencurian. Proyek yang berlangsung sejak dua tahun lalu, (25-1-2023) kini dibikin ruwet oleh pencurian. Sebanyak empat orang pencuri di mana mereka adalah pekerja dalam proyek itu berhasil dibekuk polisi. Adalah DK (49), LG (23), F(19), dan AI(26). (17/01/2025) dan sisanya sebanyak empat lainnya masih dalam kejaran pihak kepolisian Kota Surakarta.
Total kerugian atas pencurian itu ditaksir menyentuh angka tiga puluh enam juta tujuh ratus rupiah. Pelaku dikenakan pasal 363 KUHP. Pelapor berinisial TT (28) di mana ia juga seorang pekerja di proyek itu, tertegun untuk melaporkan ke pihak kepolisian atas apa yang dilakukan oleh penjaga dalam proyek itu.
Menariknya, pelaku yang menggasak besi proyek itu adalah seorang security. Mereka bersekongkol mengatasnamakan ‘kemanan’ namun malah menggasak barang-barang yang ada di Proyek tersebut. Pelaku melancarkan aksinya sebanyak sepuluh kali. Melalui aksinya itu, pelaku meraup barang curian disamping proyek pembangunan yang masih berjalan.
Kepolisian Kota Surakarta menangkap pelaku pada (16-1-2025) pada pukul tiga sore. Pelaku kini masih mendekap di Polresta Surakarta untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
Proyek Museum Sains dan Teknologi dibangun untuk menyuguhkan ilmu dan pengetahuan. Pada museum tersebut terdiri dari museum budaya, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan dasar, museum teknologi, serta museum astronomi dan antariksa. Hingga hari ini, Proyek Pembangunan Museum Sains dan Teknologi kini masih dalam proses pembangunan.
Kompol Ismanto Yuwono melalui Kanit Resmob Satreskrim Polresta Solo –Ipda irhan Rhozan Al-Fiqri mendapat laporan pencurian dari perusahaan kontraktor proyek (10-1-2025).
Menurut Irham, pihak Kontraktor melaporkan ke pihak kepolisian ketika besi scaffolding perancah yang seharunya ada di lokasi proyek namun tidak ditemukan alias hilang. (17-1-2025). Pihak kontraktor proyek mengira bahwa besi-besi yang seharusnya ada di lokasi proyek namun tak kelihatan batangnya, ia mengira ada kesalahan teknis.
Dari penyelidikan sementara tim Resmob Kota Surakarta, sebanyak delapan pelaku melakukan pencurian dengan pembagian tugas yang terstruktur dan rapi. “Ada yang bertugas untuk mengawasi situasi, mengambil barang curian, menutup CCTV, membukakan pintu, menjadi supir angkutan hasil curian daan mencari tempat penjualan besi curian, ”tukas Irham.
Para pelaku pencurian melancarkan aksinya pada malam hari. Hingga hari ini belum diketahui motif pencurian tersebut lantaran otak dari pencurian dalam pencarian pihak kepolisian kota Surakarta.
“Termasuk mereka sengaja mendaftar sebagai security untuk mencuri itu pun kami masih perlu pendalaman. Karena satu orang yang punya ide awal mencuri itu masih dalam pengejaran personel, ”kata dia. (GAR)