Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali muncul menyerang ternak sapi di Kabupaten Agam. Sebanyak 28 ekor sapi terjangkit PMK yang tercatat sejak Desember 2024 hingga awal Januari 2025.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Agam Arief Restu pada Selasa, (7-1-2025) menyampaikan salah satu penyebab munculnya kembali kasus PMK adalah kelembaban udara tinggi yang memicu aktivitas virus dan bakteri.
"Virus dan bakteri yang sebelumnya dorman kembali aktif karena kelembaban udara yang meningkat, " ujarnya.
Selain itu terdapat beberapa cara penularan virus MPK, yang pertama yakni melalui kontak langsung dari hewan sakit ke hewan sehat. Kemudian penularan dari manusia melalui virus yang ikut menempel pada atribut peternak, sperti baju, sepatu, alat kandang dan sebagainya.
"Virus PMK juga bisa menyebar melalui produk hewan seperti pakan sisa, dan yang terakhir, PMK dapat menyebar melalui udara, "jelas Arief.
Sementara itu, Kepala Bidang Keswan dan Kesmavet Dinas Pertanian Kabupaten Agam, drh. Sri Hilmayeni menambahkan, diperlukan kewaspadaan masyarakat karena saat ini tidak ada stok vaksin untuk mencegah PMK di hewan ternak.
“Saat ini, vaksin PMK tidak tersedia di unit-unit pelayanan Puskeswan, sehingga peternak harus bisa mencegah dan melakukan pengobatan secara mandiri dengan didampingi oleh petugas, "jelas Yeni.
Peternak diminta menerapkan biosekuriti dengan memastikan sanitasi lingkungan sekitar kandang terjaga kebersihannya dan penyemprotan menggunakan desinfektan terhadap barang yang dapat menjadi media penyebaran PMK. Kemudian ternak yang terjangkit PMK harus segera diisolasi atau dipindahkan jauh dari lokasi kandang ternak lainnya.
Untuk hewan ternak yang telah terserang PMK, Yeni meminta peternak harus menjaga kondisi ternak tersebut tetap bisa makan agar tetap kuat.
Salah satu caranya dengan melakukan semprotan halus (spraying) ke hidung dan mulut sapi dengan campuran 2 liter air hangat, 7 buah jeruk nipis dan 20 gram citrus powder (bubuk sari jeruk). Lakukan spraying 5 kali sehari dengan interval yang sama. selain itu dapat juga ditambahkan vitamin penurun stress (anti stress) dan penambah nafsu makan.
"Dengan langkah proaktif dan kesadaran peternak, diyakini akan mampu menekan angka penularan PMK di Kabupaten Agam, "ucap Yeni. (FS)