Tanggapan BEM Kendal: Program Makan Bergizi Gratis Perlu Evaluasi Mendalam

BERITAOPINI.ID | Jawa Tengah | Kabupaten Kendal | 19-01-2025

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi oleh pemerintah dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan menuai beragam tanggapan. Irsyad Akil, Koordinator Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kendal, menyampaikan bahwa meski program tersebut memiliki niat baik, pelaksanaannya perlu dievaluasi secara menyeluruh.

“Pemerintah memiliki tanggung jawab besar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, dan Program MBG adalah bentuk nyata dari itikad tersebut. Namun, efektivitas implementasinya menjadi kunci utama agar program ini benar-benar memberikan manfaat maksimal bagi siswa, ”ujar Irsyad.

Ia menyoroti bahwa perencanaan anggaran yang awalnya Rp71 triliun kemudian melonjak menjadi Rp420 triliun perlu mendapat pengawasan ketat karena melibatkan anggaran negara yang signifikan. “Tentu saja, beban ini akan berpengaruh pada APBN dan mungkin juga APBD, sehingga penggunaan dana harus transparan dan tepat sasaran, ”tambahnya.

Irsyad mengungkapkan beberapa tantangan dalam pelaksanaan MBG yang perlu mendapat perhatian. Salah satunya adalah dampak lingkungan akibat limbah makanan. “Karena ketidakcocokan menu, banyak siswa yang membuang makanan, terutama nasi. Ini menambah persoalan lingkungan dengan munculnya gas berbahaya dari nasi yang membusuk, ”jelasnya.

Selain itu, Irsyad menyoroti dampak ekonomi bagi pedagang makanan di sekitar sekolah. “Banyak orang tua terbantu dengan program ini karena mengurangi pengeluaran mereka. Namun, pedagang yang selama ini bergantung pada penjualan makanan kepada siswa kehilangan penghasilan mereka, ”katanya.

Ia juga menekankan potensi ketimpangan sosial yang muncul akibat implementasi program yang tidak merata. “Ketidakmerataan pelaksanaan antara sekolah formal dan semi-formal dapat memicu kecemburuan sosial dan menimbulkan konflik jika pemerintah dianggap tidak adil, ”ujarnya.

Sebagai penutup, Irsyad mengajak semua pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat, untuk bekerja sama dalam mengevaluasi dan menyempurnakan program ini. “Program MBG bisa menjadi solusi besar untuk peningkatan gizi dan pendidikan, tetapi pelaksanaannya harus adil, bijak, dan berkelanjutan, ”pungkasnya. (*)