Warga sipil Jhoni Kaleb Lakarol asal Desa Wolwal, Kecamatan Alor Barat Daya, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), dianiaya oleh beberapa oknum TNI yang bertugas di Alor hingga babak belur mengundang amarah mahasiswa dan warga masyarakat.
Organisasi kepemudaan (OKP) se-Kabupaten Alor terkonfirmasi akan melakukan pengawalan terhadap kasus tersebut.
Ketua umum Kerukunan Mahasiswa Nusa Kenari (KEMAHNURI), Marthen Atabuna, kepada media ini, Senin, 6 januari 2025, mengatakan sikap premanisme oknum TNI di Kabupaten Alor harus disikapi secara serius oleh semua kalangan termasuk organisasi kepemudaan se-Kabupaten Alor.
Menurutnya apa yang dilakukan oknum TNI di Kabupaten Alor sangat tidak terpuji, sehingga harus ditindak tegas agar ada efek jera.
"Secara organisasi dengan tegas kami mengutuk perbuatan Oknum TNI seperti itu, apapun alasannya tidak boleh menindas warga sipil, kami akan konsolidasi di kalangan aktivis dan mengawal proses hukum perbuatan bobrok oknum TNI di Alor," ujar Marthen.
Tidak hanya ketua Kemahnuri, pernyataan tegas juga disampaikan oleh Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Flobamora (GMF), Melianus Alopada bahwa perbuatan oknum TNI di kabupaten Alor menggambarkan sistem pemerintahan yang kini dipimpin oleh presiden Prabowo Subianto, yang juga merupakan mantan TNI sedang tidak baik.
Melianus Alopada mengatakan tindakan bobrok oknum TNI telah melecehkan nama baik TNI dan merusak keberlangsungan hak asasi manusia yang selama ini dijaga dan dirawat okeh TNI Polri.
"Tentu saja ini mengundang amarah kami mahasiswa, oknum TNI yang lakukan tindakan tersebut harus dipecat," ucapnya.
Selain itu, Alopada juga mengatakan tindakan oknum TNI, secara tidak langsung telah menampar Presiden Prabowo Subianto, yang juga berlatar belakang Anggota TNI.
Putra kelahiran Alor ini, menyatakan tekad untuk mengusut tuntas dugaan kekerasan yang dilakukan oleh oknum anggota TNI di Kodim 1622 Alor terhadap Jhoni Kaleb Lakarol. (Nino)