Berdasarkan hasil analisis pemantauan atmosfer di wilayah Jawa Tengah oleh BMKG, Kuat Waluyo, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Purbalingga, mengungkapkan bahwa wilayah Kabupaten Purbalingga berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir, kilat, dan angin kencang selama periode 23 hingga 25 Januari 2025. (23/01/2025)
Fenomena cuaca ekstrem ini dipicu oleh beberapa faktor. Pertama, adanya sirkulasi siklonik di wilayah Kalimantan yang menyebabkan pembentukan wilayah pertemuan massa udara dan belokan angin di Jawa Tengah. Selain itu, aktifnya gelombang Ekuatorial Rossby di wilayah Jawa juga turut mendukung pertumbuhan awan-awan konvektif di sekitar wilayah Jawa Tengah. Kelembaban yang tinggi di berbagai ketinggian juga meningkatkan potensi pembentukan awan hujan yang menjulang hingga lapisan atas. “Labilitas lokal yang kuat mendukung proses skala lokal juga diamati di wilayah Jawa Tengah,” jelas Kuat Waluyo.
Berdasarkan perkiraan dari BMKG, cuaca ekstrem ini diperkirakan akan berlanjut hingga bulan Maret 2025. Dalam beberapa bulan mendatang, Kabupaten Purbalingga berpotensi menghadapi beberapa bencana seperti tanah longsor, angin kencang, dan banjir. Daerah-daerah yang diperkirakan paling rawan antara lain Kecamatan Rembang, Karangjambu, Karangmoncol, Karangreja, dan Karanganyar yang berpotensi mengalami tanah longsor. Selain itu, potensi angin kencang dapat melanda seluruh wilayah Kabupaten Purbalingga, dan banjir genangan diperkirakan dapat terjadi di Kecamatan Kaligondang dan Kemangkon akibat luapan air sungai setempat.
BPBD Kabupaten Purbalingga terus meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dengan melakukan sosialisasi mengenai kebencanaan, edukasi penanganan bencana, serta mitigasi bencana. Kuat Waluyo mengimbau masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di daerah rawan bencana untuk selalu waspada dan siaga, terutama saat terjadi hujan lebat. "Kami meminta masyarakat untuk mengantisipasi dampak yang mungkin terjadi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, sambaran petir, dan pohon tumbang," tambah Kuat Waluyo.
BPBD juga terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk meminimalkan risiko bencana dan memastikan keselamatan masyarakat dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem ini. (DM)