Example floating
Example floating
Example 468x60
HeadlineKabupaten Kendal

Bedah Buku, “Melihat Indonesia dari Angkutan Umum”: Merangkai Makna Kebangsaan di Ndalem Wongsorogo

79
×

Bedah Buku, “Melihat Indonesia dari Angkutan Umum”: Merangkai Makna Kebangsaan di Ndalem Wongsorogo

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

BERITAOPINI.ID KENDAL |  1 Juni 2025 – Malam Minggu (1/6) menjadi momen istimewa bagi para pegiat literasi dan pemerhati sosial di Majelis Ndalem Wongsorogo. Acara bedah buku “Melihat Indonesia Dari Angkutan Umum” sukses digelar, menarik perhatian beragam kalangan mulai dari budayawan, mahasiswa, santri, hingga masyarakat umum.

Dimulai pukul 19.30 WIB, diskusi ini membawa peserta menyelami berbagai refleksi kebangsaan yang tersirat dalam perjalanan angkutan umum.

Diskusi buku ini menampilkan dua pemantik utama yang sangat kompeten. Kyai Paox Iben, Pengasuh Ndalem Wongsorogo, hadir sebagai pemantik pertama, memberikan perspektif awal yang mendalam tentang relevansi buku ini dalam konteks kehidupan sehari-hari dan nilai-nilai lokal.

Semakin hangat, bedah buku ini juga menghadirkan langsung sang penulis, Kyai Faizi, Pengasuh PP. Annuqayah-Sumenep, Madura, sebagai pemantik kedua. Kehadiran beliau memberikan kesempatan langka bagi peserta untuk menggali langsung inspirasi dan pesan-pesan tersembunyi di balik setiap halaman buku. Menjelajahi Indonesia dari Jendela Angkutan Umum.

Diskusi mengalir dinamis, dengan kedua pemantik secara bergantian mengupas tuntas inti sari buku. Kyai Faizi berbagi pengalamannya dalam merangkai observasi dari berbagai jenis angkutan umum menjadi sebuah narasi utuh tentang Indonesia. Ia menyoroti bagaimana interaksi sosial, keberagaman budaya, dan dinamika ekonomi bangsa dapat terpotret jelas dari kursi bus kota, kereta api, atau kapal feri.

Kyai Paox Iben kemudian mengaitkan temuan-temuan Kyai Faizi dengan kondisi riil masyarakat, memicu diskusi tentang bagaimana angkutan umum bukan hanya moda transportasi, tetapi juga “mikrokosmos” Indonesia yang merefleksikan suka duka, harapan, dan tantangan yang dihadapi bangsa ini. Peserta diajak untuk melihat angkutan umum sebagai ruang demokratis tempat berbagai latar belakang bertemu, berinteraksi, dan bahkan berkonflik, yang pada akhirnya membentuk mozaik identitas nasional.

Salah satu poin penting yang mengemuka adalah bahwa “Melihat Indonesia dari Angkutan Umum” bukan sekadar catatan perjalanan, melainkan ajakan untuk lebih peka terhadap detail-detail kecil kehidupan yang sering terabaikan. Melalui narasi yang lugas dan penuh makna, buku ini mengajak pembaca untuk menemukan kembali esensi kebersamaan dan toleransi di tengah hiruk pikuk modernitas.

Acara ini ditutup dengan sesi tanya jawab yang interaktif, menunjukkan antusiasme peserta untuk mendalami lebih jauh gagasan-gagasan yang disampaikan. Bedah buku di Ndalem Wongsorogo ini tidak hanya memperkaya khazanah literasi, tetapi juga memperkuat kesadaran kolektif tentang makna keberagaman dan persatuan dalam bingkai keindonesiaan.

Example 300250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *