BERITAOPINI.ID PURWOREJO JATENG | Penutupan SPMB (Seleksi Penerimaan Murid Baru) 2025 tahun ini cukup memenuhi kapasitas. Hari akhir pendaftaran menjelang Jumat siang (20/6/2025) bisa terpenuhi sejumlah 224 siswa.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, SMPN 13 Purworejo sempat mengalami kekurangan siswa. Sehingga ditahun lalu untuk memenuhi kuota/jumlah siswa dilakukan pendaftaran offline.
Kepala SMPN 13 Purworejo Achmad Yulianto menuturkan pada saat penutupan SPMB, ada ada 3 siswa dengan jalur afirmasi masih belum memberikan keterangan. Untuk itu panitia mash memantau/ melacak 3 pendaftar afirmasi yang sudah masuk daftar diterima 224 siswa.
“Orang tuanya atau anaknya tidak mau ke SMP N 13 Purworejo, alasan jauh, ini berasal dari Desa Sruwoh Kecamatan Butuh,” jelasnya melalui pesan singkat, Jumat malam (20/6/2025).
Achmad Yuliyanto menambahkan, SPMB tahun 2025 berbeda dengan tahun sebelumnya, kalau sebelumnya SMP N 13 selalu kekurangan murid, tetap tahun 2025 bisa terpenuhi 100 persen. Kepala sekolah mengakui jika murid yang mendaftarkan ke SMP 13 adalah siswa yang sudah terpental dibeberapa sekolah disekitarnya.
“Siswa yang mendaftar ke SMPN 13 adalah yang sudah terpental dari 2 atau 3 sekolah sebelumnya. Meski begitu Alhamdulillah tahun ini SPMB untuk SMP 13 sejumlah 224 murid busa terpenuhi,” ujarnya.
Teguh Winarso Panitia SPMB SMP 13 Purworejo menuturkan untuk mengatasi kekurangan siswa saat SPMB, pihaknya melakukan pemasaran dengan menjangkau sekolah-sekolah pinggiran.
“Kami memiliki tim, ada 2 tim, masing tim berisi 4 guru dan 2 siswa OSIS mempromosikan keunggulan SMPN 13 yang terletak di Kecamatan Kutoarjo itu. Kami kenalkan bahwa SMP 13 memiliki ekstra kurikuler drumband, bola voli, pencak silat dan sebagainya. Dengan melakukan pemasaran ke SD pinggiran jadi banyak yang paham tentang SMP 13, dan pada SPMB 2025 kami tidak kekurangan siswa lagi saat pendaftaran ditutup,” jelasnya mendampingi Kepala Sekolah.
Sementara itu Vika Nur Savitri dari SDN Jrakah Kecamatan Bayan datang mendaftarkan diri ke SMPN 13 Purworejo, Jumat (siang) (20/6/2025). Dia didampingi ibunya Tri Mulyani. Dia mengaku sudah ditolak si beberapa sekolah, dan SMPN 13 menjadi harapan terakhir.
“Saya sudah mendaftar di SMPN 23 yang berada di Kecamatan Bayan dengan jalur domisili dan prestasi terpental, kemudian pindah mendaftar ke SMPN 33 di Kecamatan Banyuurip dengan jalur prestasi juga terpental, kemudian mendaftar kembali ke SMPN 16 yang berada si Kecamatan Kutoarjo juga terpental, pilihan terakhir mendaftar ke SMPN 13 di Kutoarjo dengan jalur prestasi,” jelas Vika didampingi ibunya Tri Mulyani.
Sigid Supriyanto Panitia SPMB Dindikbud (dinas pendidikan dan kebudayaan) Purworejo menuturkan pada saat penutupan pendaftaran SPMB 2025, Jumat (20/6/2025) ada beberapa SMPN yang masih kekurangan murid yaitu, laporan sementara SMPN 24, SMPN 26, SMPN 30, SMPN 35, dan SMPN 39.
“Untuk mengatasi kekurangan murid, ini beberapa SMP sudah mengajukan pendaftaran offline dengan waktu terbatas, dinas akan membahas untuk menentukan jadwalnya. Senin pagi (23/6/2025) akan dirapatkan dengan Plt Kadin, Insya Allah senin siang sudah ada hasilnya,” tandasnya.
(Ariyanti)