Example floating
Example floating
Example 468x60
HeadlineKabupaten Penukal Abab Lematang IlirSumatera Selatan

Jeri Lontong Bongkar Kejanggalan Proyek Sekolah Rabbani, “Transparansi Nol”

1617
×

Jeri Lontong Bongkar Kejanggalan Proyek Sekolah Rabbani, “Transparansi Nol”

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

BERITAOPINI. PALI SUMATERA SELATAN |Pembangunan pagar sekolah seharusnya menjadi langkah strategis untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman. Namun, proyek pagar di Sekolah Rabbani, Talang Ubi Timur, justru menimbulkan pertanyaan besar terkait transparansi dan prioritas penggunaan anggaran.

Sorotan tajam datang dari praktisi media lokal, Jeri Hardiansyah alias Jeri Lontong. Ia mengungkapkan kejanggalan mencolok pada proyek tersebut. “Aneh dan mencurigakan, papan informasi proyek tidak dipasang di tempat terbuka, malah diletakkan di dalam WC. Ini jelas bentuk pengaburan informasi publik,” ungkap Jeri dengan nada geram, Sabtu (29/6).

Menurutnya, penempatan papan proyek di tempat tersembunyi adalah bentuk ketidakpatuhan terhadap prinsip keterbukaan informasi, yang wajib ditaati dalam setiap kegiatan yang menggunakan anggaran negara.

Tak hanya soal transparansi, Jeri juga menyoroti prioritas pembangunan yang dinilai janggal. Ia membandingkan proyek pagar sekolah swasta itu dengan kondisi SD Negeri 10 Talang Ubi di Rejosari yang hingga kini belum memiliki pagar dan dibiarkan rusak.

“Ini sangat tidak masuk akal. Sekolah negeri yang seharusnya jadi prioritas justru diabaikan. Kenapa pagar sekolah swasta didahulukan? Siapa yang menentukan skala prioritas ini?” kritiknya tajam.

Meski tidak ada aturan tertulis yang mengharuskan sekolah negeri diprioritaskan, menurut Jeri, akal sehat dan rasa keadilan seharusnya menjadi dasar dalam mengambil kebijakan pembangunan pendidikan.

“Pembangunan harus berdasarkan urgensi, bukan berdasarkan kedekatan atau kepentingan. Kalau sekolah negeri rusak dibiarkan, lalu dana malah dialihkan ke sekolah swasta yang lebih mapan, ini patut dicurigai,” tegasnya.

Ia juga meminta Dinas Pendidikan Kabupaten PALI turun tangan langsung mengawasi proyek tersebut. “Proyek ini sedang berjalan, saya minta dinas jangan tutup mata. Jangan sampai hasil pengerjaannya asal-asalan, karena dari transparansi saja sudah kelihatan tidak sehat,” pungkasnya.

Example 300250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *