Example floating
Example floating
Example 468x60
BeritaJawa TengahKabupaten Kendal

DEMA STIK Kendal Gelar Talkshow Inspiratif Bareng Gus Rifqil dan Ning Imaz, Bahas Detoks Digital ala Gen Z

34
×

DEMA STIK Kendal Gelar Talkshow Inspiratif Bareng Gus Rifqil dan Ning Imaz, Bahas Detoks Digital ala Gen Z

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

BERITAOPINI.ID KENDAL JATENG | Ditengah derasnya arus era digital 5.0, Sekolah Tinggi Islam Kendal (STIK) menggugah kesadaran spiritual generasi muda dengan menggelar Talkshow Inspiratif bertajuk “Detoks Digital, Menjaga Iman: Spiritualitas Gen Z di Tengah Bisingnya Era 5.0”.

Acara umum ini diadakan Ahad pagi (29/6/2025) di Auditorium Kampus dan mencatat antusiasme luar biasa yang diikuti oleh 200 peserta dari kalangan mahasiswa dan masyarakat.

Presiden Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) STIK, Hisyam Naufan, mengatakan talkshow ini menjadi ruang refleksi dan diskusi kritis menghadapi dampak dunia digital terhadap spiritualitas mahasiswa.

“Kami ingin peserta bisa mengambil nilai-nilai positif dari teknologi, tapi sadar juga akan sisi negatifnya yang bisa menambah iman. Ini tantangan nyata di kalangan Gen Z,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua STIK Kendal Prof Madya Dr KH Ahmad Tantowi menjelaskan bahwa detoks digital adalah upaya membatasi diri dari ketergantungan pada gadget untuk menjaga kesehatan mental, fokus, dan keimanan.

“Dektonisasi digital itu penting. Kita perlu membatasi penggunaan HP dan teknologi agar tidak menjadi budak digital yang kehilangan arah spiritual,” ujarnya.

Talkshow ini menghadirkan dua narasumber inspiratif: KH Rifqil Muslim Suyuthi (Gus Rifqil), Pengasuh Ponpes Manbaul Hikmah Kaliwungu, dan Hj Imaz Fatimatuzzahra (Ning Imaz), Pengasuh Ponpes Al Ihsan Lirboyo Kediri.

Dalam pemaparannya, Gus Rifqil menyoroti gaya hidup Gen Z yang cenderung mengikuti tren tanpa memfilter kebutuhan spiritual. Ia menekankan pentingnya memilah konten dan membatasi penggunaan teknologi digital sesuai prioritas hidup dan tuntutan syariat.

“Spiritualitas Gen Z harus kembali ke dasar, hidup sesuai kebutuhan, bukan keinginan. Apa yang kita konsumsi di dunia digital akan membentuk karakter bahkan keimanan,” jelasnya.

Sementara itu, Ning Imaz memaparkan perbedaan antara religiusitas dan spiritualitas. Menurutnya, spiritual lebih pada substansi, sedangkan religius lebih pada simbol dan ritual. Keduanya idealnya berjalan beriringan.

“Tasawuf adalah pendidikan hati. Spiritualitas yang benar akan menciptakan hubungan vertikal dengan Allah yang kuat, dan hubungan horizontal sesama manusia yang penuh kasih,” terang Ning Imaz dengan gaya khasnya yang hangat dan lugas.

Acara ditutup dengan sesi tanya jawab yang berlangsung dinamis, menandakan antusiasme peserta untuk memahami lebih dalam soal bagaimana menjaga keimanan dan kesehatan jiwa di tengah gempuran teknologi digital.

Example 300250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *