Example floating
Example floating
Example 468x60
BeritaJawa TengahKabupaten Kendal

Ekonomi Kendal Tumbuh Pesat, Tapi Pengangguran dan Kemiskinan Masih Jadi Pekerjaan Rumah

17
×

Ekonomi Kendal Tumbuh Pesat, Tapi Pengangguran dan Kemiskinan Masih Jadi Pekerjaan Rumah

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

BERITAOPINI.ID KENDAL JATENG | Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kendal mencatatkan angka membanggakan sebesar 5,42 persen pada tahun 2024, melampaui rata-rata pertumbuhan di tingkat provinsi yang hanya 4,95 persen serta nasional sebesar 5,03 persen. Namun, keberhasilan ini belum sepenuhnya berdampak pada penurunan angka kemiskinan dan pengangguran.

Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari, yang akrab disapa Tika, mengungkapkan di depan awak media bahwa meski laju ekonomi meningkat, angka kemiskinan di Kendal masih berada di kisaran 9,35 persen. Persentase ini memang lebih baik dari rerata Provinsi Jawa Tengah yang mencapai 9,85 persen, tetapi belum mampu melampaui tingkat nasional sebesar 8,57 persen.

Sementara itu, tingkat pengangguran terbuka di Kendal juga masih tergolong tinggi, yakni sebesar 5,01 persen atau sekitar 32 ribu orang.

“Pertumbuhan ekonomi kita cukup impresif, tapi pengangguran masih jadi tantangan besar yang harus segera diatasi, karena berdampak langsung pada pengentasan kemiskinan,” ujar Tika, Minggu (13/7/2025).

Sebagai bagian dari upaya mengatasi persoalan tersebut, Pemkab Kendal memperkuat kolaborasi dengan Kawasan Industri Kendal (KIK). Melalui platform Kendal Karir, pemerintah mendorong pelatihan tenaga kerja lokal agar siap bersaing di sektor industri. Program ini mencakup pembinaan kapasitas serta penyelenggaraan bursa kerja secara berkala.

Tak hanya itu, Pemkab Kendal juga menjalin sinergi dengan Pemprov Jawa Tengah guna memberdayakan masyarakat desa yang masuk kategori miskin. Program kolaboratif tersebut diarahkan untuk memperkuat sektor ekonomi lokal di wilayah pedesaan.

Bupati Tika menambahkan di hadapan awak media,

“Sinergitas dan perhatian Pemprov Jateng kepada Kabupaten Kendal semoga semakin kuat, terutama pada program kesejahteraan bagi masyarakat desa.”

Ketua Komisi E DPRD Jateng, Messy Widiastuti, juga menyoroti kondisi tersebut. Dalam kunjungan kerjanya ke Desa Ngesrepbalong, Kecamatan Limbangan, Messy menilai bahwa intervensi terhadap desa miskin harus dilakukan berdasarkan kondisi riil.

“Kami telah mengunjungi desa tersebut untuk meninjau langsung tingkat kemiskinan di sana,” ucapnya di depan awak media.

Messy menjelaskan bahwa kunjungan itu sekaligus untuk mengecek berbagai fasilitas dan program yang sudah dijalankan oleh pemerintah desa, sebagai dasar menentukan langkah-langkah perbaikan selanjutnya.

Example 300250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *