Example floating
Example floating
Example 468x60
BeritaJawa TengahKabupaten Purworejo

Desa Kedungloh Kemiri Gelar Giat Sadranan, 10 Kambing dan 828 Ayam Untuk Selamatan

44
×

Desa Kedungloh Kemiri Gelar Giat Sadranan, 10 Kambing dan 828 Ayam Untuk Selamatan

Sebarkan artikel ini
Foto: Sekdes kedunglo (kiri) dan Ketua Panitia slamet
Example 468x60

BERITAOPINI.ID PURWOREJO JATENG | Warga Desa Kedungloh mengadakan kegiatan Sadranan atau Merti Desa di Makam (Petilasan) Sunan Kalijaga dan Sunan Geseng, di Desa Kedungloh Kecamatan Kemiri Kabupaten Purworejo.

Sadranan yang sudah dilakukan secara turun temurun sejak nenek moyang itu, dilaksanakan di lokasi makam berada di sebelah kanan Kantor Desa Kedungloh, mulai jam 06.00 wib, Selasa Kliwon (22/7/2025).

Kegiatan ini pelaksanaannya selalu di bulan Muharram atau suro, dan harus kaum laki-laki untuk melakukan penyembelihan kambing dan ayam yang akan dimasak untuk Selamatan.

Foto: Kaum laki-laki mengolah ayam untuk dimasak

Kepala Desa Kedungloh Misroni saat ditemui mengatakan Merti Desa dilaksanakan secara rutin setiap tahun. Acara digelar di 2 tempat yaitu di kulon kali (barat sungai) dan wetan kali (timur sungai).

“Lokasi yang paling ramai berada di kulon kali di makam Eyang Sunan Kalijaga dan Eyang Sunan Geseng, di lokasi tersebut juga untuk menyembelih kambing dan ayam sekaligus memasak. Lokasi kedua di wetan kali di makam Eyang Munduk Putri, untuk tempat masak berada di rumah juru kunci,” paparnya.

Kepala Desa Kedunglo mengungkapkan bahwa tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk memanjatkan doa kepada Alloh SWT atas segala nikmat yang telah dilimpahkan khususnya kepada seluruh warga Desa Kedunglo, melalui doa bersama seluruh warganya. Kepala Desa Kedunglo juga berharap melalui kegiatan tersebut, doa-doa yang dipanjatkan juga ditujukan untuk kemajuan dan kemakmuran desa Kedunglo kedepannya.

“Saat merti desa kami selaku mengundang Bupati Purworejo, hal tersebut dilakukan sejak Pak Kelik (Suami Bupati Yuli Hastuti). Setiap tahunnya jumlah kambing maupun ayam yang dipotong selalu berbeda tergantung sumbangan warga masyarakat. Saya sendiri menyumbang 4 ekor ayam,” jelasnya.

Foto: Proses masak dilakukan kaum laki-laki dengan antusias

Slamet selaku ketua panitia Sadran mengatakan dalam kegiatan sadran adalah mengirimkan doa kepada Sunan Kalijaga, Sunan Geseng serta para leluhur lainnya.

“Pada acara Sadran ini, panitia memotong 10 ekor kambing dan 828 ekor ayam. Untuk ayam yang berhasil dipotong 824, karena yang 2 ekor lepas dan 2 ekor mati, kambing dan ayam diolah dan dimasak oleh kaum laki, dan tidak boleh dicicipi,” sebut Slamet.

Dia mengatakan Sadranan tersebut merupakan wujud syukur kepada Allah SWT. Dan dia selalu berharap agar warga Kedunglo dan sekitarnya selalu diberi keselamatan oleh Allah.

Sekretaris Desa Kedungloh Ngailan menambahkan saat Sadranan dimulai warga berbondong-bondong datang dengan membawa tumpeng.

Sadranan atau merti desa dilakukan pada bulan Muharram, dilaksanakan di Jumat Kliwon atau Selasa Kliwon.

“Bulan suro tahun ini dilaksanakan pada Selasa Kliwon (22/7/2025), kalau ada Jumat Kliwon kita pilih itu, namun karena tidak ada kita pilih Selasa Kliwon,” jelasnya.

Sementara itu, Muhammad salah warga yang bertugas memasak menuturkan bahwa dirinya mendapat tugas memasak. Petugas masak dilakukan secara bergilir dan masakan tidak boleh dicicipi. Ada 21 tungku dan juru masak, mereka bekerja secara profesional sesuai aturan yang berlaku.

“Saya tidak ada persiapan khusus, hanya membawa peralatan masak dan bumbu. Saya bertugas di dekat tungku, menjaga api. Ada petugas sendiri untuk membawa daging mentah, memasukkan ke tungku, saya memasaknya, setelah matang ada petugas yang mengangkat,” sebutnya.

Example 300250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *