BERITAOPINI.ID PALEMBANG SUMSEL | Andre Saputra, angkat suara dalam wacana pemakzulan Wakil Presiden Republik Indonesia, Raka Bumingraka, pada Rabu, (23/07/2025).
Andre Saputra menggambarkan masalah tersebut sebagai kegaduhan politik yang tidak memiliki dasar konstitusional. Dia mengatakan bahwa hal itu dapat mengancam stabilitas nasional dan merusak kepercayaan masyarakat terhadap sistem demokrasi.
“Wacana impeachment ini bukan produk dari kegelisahan rakyat, melainkan ambisi kekuasaan yang gagal menerima kenyataan demokrasi. Ini adalah manuver politik elitis yang bertentangan dengan etika kenegaraan,” tegas Andre Saputra dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Rabu (23/07/2025).
Andre Saputra mengatakan bahwa Wakil Presiden Bapak Raka Bumingraka tidak melakukan pelanggaran hukum atau pelanggaran berat terhadap UUD 1945 yang dapat menjadi dasar pemakzulan di DPR.
“Wapres Raka terpilih secara sah dan sedang menjalankan tugasnya dengan baik. Memaksakan isu pemakzulan tanpa dasar hukum adalah tindakan destruktif dan mencoreng akal sehat politik,” lanjutnya.
Andre Saputra juga mengkritik kelompok politik tengah, yang dia anggap memainkan peran dalam penggulingan kekuasaan melalui cara yang tidak konstitusional. Ia berpendapat bahwa hal ini dapat mengganggu stabilitas demokrasi dan memicu krisis kepercayaan publik.
“Upaya menggulingkan pemimpin sah dengan cara tidak berdasarkan hukum hanya akan memperparah polarisasi bangsa dan menambah luka demokrasi yang belum sembuh,” ujarnya.
Andre Saputra, salah satu kader IPNU, menegaskan komitmennya untuk mempertahankan konstitusi dan mendukung stabilitas pemerintahan yang sah. Ia juga meminta seluruh pemuda, masyarakat sipil, dan tokoh masyarakat untuk tidak berdiam diri atas keadaan ini.
“Kami akan berdiri bersama Wakil Presiden Bapak Raka Bumingraka. Demokrasi bukan tentang siapa yang menang hari ini, tapi bagaimana kita menjaga prosesnya tetap jujur, sah, dan bermartabat. Jika demokrasi dihancurkan dari dalam, maka kita semua akan rugi,” tutupnya.