Example floating
Example floating
Example 468x60 Example 468x60 Example 468x60
BeritaKota PadangSumatera Barat

Ketua dan Wakil DPRD Sumbar Temui Aksi Damai Mahasiswa dan Masyarakat, Terima Tuntutan Tanpa Anarkisme

32
×

Ketua dan Wakil DPRD Sumbar Temui Aksi Damai Mahasiswa dan Masyarakat, Terima Tuntutan Tanpa Anarkisme

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Aksi yang merupakan bagian dari gelombang demonstrasi nasional ini berjalan tertib dan damai tanpa sedikit pun diwarnai tindakan anarkis.

Sejak siang, massa sudah berkumpul dan secara bergantian menyampaikan orasi dari atas mobil komando. Mereka menyoroti berbagai persoalan bangsa, mulai dari kebijakan elite politik hingga arah pemerintahan yang dinilai belum sepenuhnya berpihak kepada rakyat.

Meski dihadiri massa dalam jumlah besar, aksi tetap berlangsung kondusif. Aparat kepolisian yang berjaga turut membantu mengatur lalu lintas serta memastikan aktivitas warga sekitar tidak terganggu. Menariknya, para aktivis mahasiswa menegaskan pentingnya menjaga etika, moralitas, dan intelektualitas dalam menyampaikan aspirasi.

“Kami hadir bukan untuk anarkisme, melainkan menyuarakan suara rakyat dengan cara yang beretika. Jangan sampai ada provokasi yang merugikan masyarakat,” tegas M. Hafiz Al Habsyi, aktivis HMI yang ikut memimpin aksi.

Sekitar satu jam setelah aksi berlangsung, Ketua DPRD Sumbar Muhidi bersama Wakil Ketua Evi Yandri, Nanda Satria, Iqra Chissa, para ketua fraksi, Wakil Gubernur Sumbar Vasco, serta Kapolda Sumbar menemui massa secara langsung. Dalam pertemuan terbuka itu, pimpinan DPRD menandatangani kesepakatan tuntutan mahasiswa di atas materai Rp10.000. Dokumen tersebut akan diteruskan ke Presiden, DPR RI, serta lembaga terkait.

“Kami berkomitmen menyampaikan seluruh tuntutan ini, baik secara langsung maupun melalui jalur resmi, agar benar-benar sampai ke Presiden, DPR RI, dan lembaga berwenang lainnya,” ujar Muhidi.

Ia juga memberikan apresiasi tinggi kepada mahasiswa dan masyarakat yang telah menjaga suasana damai.

“Saya bangga dan salut, karena aksi ini mencerminkan budaya Minangkabau yang menjunjung tinggi kebersamaan, etika, dan silaturahmi. Tidak ada sedikit pun anarkisme,” tambahnya.

Menjelang sore, aksi ditutup dengan suasana kekeluargaan. Massa bersama aparat kepolisian terlihat bergotong royong membersihkan sampah sisa makanan dan minuman di sekitar lokasi. Beberapa mahasiswa bahkan tampak berfoto bersama aparat, menandakan tidak ada gesekan selama aksi.

Aksi damai yang berakhir sekitar pukul 17.00 WIB ini meninggalkan kesan positif: tuntutan tersampaikan, aspirasi diterima dengan baik, serta semangat menjaga kondusivitas tetap terjaga demi kepentingan rakyat.

Example 300250 Example 468x60 Example 300250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *