BERITAOPINI.ID TAPANULI UTARA SUMUT |Puluhan mahasiswa dan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Tapanuli Utara menggelar aksi damai di Kantor DPRD Taput pada Rabu (3/9/2025). Aksi yang dipimpin Frimus Nababan ini berlangsung kondusif dan berakhir dengan penandatanganan nota kesepakatan oleh pimpinan dewan.
Massa bergerak dari simpang empat Tugu Lonceng Tarutung menuju kantor DPRD dengan berjalan kaki sambil berorasi. Setibanya di lokasi, mereka menyampaikan sembilan tuntutan, antara lain mendesak penghentian Proyek Danantara yang dinilai tidak bermanfaat, menuntut pencopotan Menteri Pertanian dan Menteri Keuangan, serta mengkritisi peran Kominfo yang dianggap tidak serius memberantas judi online.
Selain itu, mereka juga mendorong agar DPRD Taput menyampaikan aspirasi pengesahan RUU Perampasan Aset ke DPR RI, mengevaluasi kinerja pansus terkait PT Toba Pulp Lestari (TPL) dan perlindungan petani, serta menuntut transparansi penggunaan APBD Kabupaten Tapanuli Utara.
Tak lama berselang, Ketua DPRD Taput Arifin Rudi Nababan didampingi Dandim 0210/TU Letkol Kav. Ronald Tampubolon, Kapolres Taput AKBP Ernis Sitinjak, dan puluhan anggota dewan lainnya turun langsung menemui massa. Dalam dialog terbuka itu, Arifin menyampaikan apresiasi atas aspirasi yang disuarakan.
“Kami menyambut baik kritik dan masukan dari masyarakat. Beberapa tuntutan akan kami tindaklanjuti sesuai kewenangan, sementara yang menjadi ranah pusat akan kami teruskan ke DPR RI,” ujar Arifin. Ia juga menjelaskan bahwa DPRD sudah membentuk Pansus untuk menyelesaikan persoalan TPL dan berkomitmen membuka ruang diskusi lebih luas ke depan.
Aksi damai ini kemudian ditutup dengan penandatanganan nota kesepakatan tuntutan oleh Ketua DPRD Taput. Setelah kesepakatan dicapai, massa membubarkan diri dengan tertib sekitar pukul 12.30 WIB. Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung aman, kondusif, dan mendapat pengawalan dari aparat keamanan.
