BERITAOPINI.ID PURWOREJO JATENG | Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Purworejo menyelenggarakan opening CEREMONY AGRO FEST 2025, tanggal 26-27 September 2025, di halaman kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Kegiatan ini bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).
Pada kegiatan ini tergabung pula dengan dukungan beberapa kegiatan seperti Pasar Tani, Gerakan Pangan Murah, Pameran Kopi Purworejo, Vaksinasi Gratis dan Pengobatan Hewan Kesayangan serta Temu Tani yang akan dihadiri oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Serta Pos pemeriksaan Kesehatan gratis dan Klinik Berhenti Merokok dari Dinas Kesehatan.
Dalam kegiatan tersebut dihadiri Bupati Purworejo, Hj Yuli Hastuti SH, Jajaran Forkopimda Kabupaten Purworejo, Ketua DPRD Purworejo, Komandan Kodim 0708/Purworejo, Kepala Kepolisian Resort Purworejo, Kepala Kejaksaan Negeri Purworejo, Ketua Pengadilan Negeri Purworejo, Pj. Sekretaris Daerah Purworejo,
Kepala Biro ISDA Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Purworejo, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Purworejo, Kepala Perangkat Daerah Purworejo, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Purworejo, Camat Purworejo, Kepala Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Purworejo/ Sekretariat DBHCHT Purworejo, Kepala Bidang dan Kepala UPT Puskeswan DKPP Purworejo, Ketua (Asosiasi Petani Tembakau Indonesia) APTI Purworejo, Ketua KTNA Purworejo
Ketua Dharma Wanita Persatuan DKPP Purworejo, dan seluruh Koordinator BPP Se-Kabupaten Purworejo, serta Ketua Komunitas Kopi Purworejo.
Bupati Purworejo dalam sambutannya yang dibacakan oleh Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Suranto ST SSos MPA, mengatakan, bahwa daerah di Kabupaten Purworejo merupakan salah satu penghasil tembakau yang memiliki kontribusi penting bagi penerimaan negara melalui cukai hasil tembakau. Dari penerimaan tersebut, pemerintah pusat mengembalikan sebagian kepada daerah penghasil dalam bentuk Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).
“Dana ini bukan hanya sekadar dana transfer, melainkan amanah yang harus kita kelola dengan penuh tanggung jawab,” ujarnya, Jumat (26/9/2025), dalam sambutanya.
Berdasarkan aturan yang ada, lanjut Bupati, DBHCHT diprioritaskan untuk:
- Meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani tembakau dan buruh tani.
- Mendukung pembinaan industri hasil tembakau, agar lebih berdaya saing.
- Peningkatan kualitas bahan baku, termasuk sarana prasarana pertanian.
- Bidang kesehatan, terutama dalam penanggulangan dampak dari konsumsi rokok serta pembiayaan Jaminan Kesehatan Nasional.
- Penegakan hukum, guna memberantas peredaran rokok ilegal yang merugikan negara dan masyarakat.
Pada kesempatan itu, Bupati Purworejo juga mengapresiasi Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian yang telah mengelola DBHCHT dalam bentuk Festival yang dinamakan AGRO FEST 2025 untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan petani tembakau, meningkatkan kualitas bahan baku, meningkatkan pemberdayaan kelompok serta sinergi budaya dan kearifan lokal.
Bupati juga memberi apresiasi kepada BRIN yang telah menempuh perjalanan panjang untuk melakukan pemurnian varietas tembakau lokal Purworejo.
Pemerintah daerah berkomitmen untuk memperkuat sektor pertanian tembakau, memberikan pelatihan bagi petani, bantuan sarana produksi, serta peningkatan akses kesehatan bagi masyarakat.
Bupati mengajak seluruh pihak mulai dari pemerintah daerah, aparat penegak hukum, petani, hingga masyarakat luas untuk bersama-sama mengawasi penggunaan DBHCHT agar tepat sasaran, transparan, dan berkeadilan.
“Semoga dengan kerja sama yang baik, DBHCHT dapat memberikan manfaat nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, menjaga keberlangsungan pertanian tembakau, serta menyehatkan kehidupan sosial dan ekonomi di daerah kita”, pungkasnya.

Plt. Kepala Dinas Pertahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Wiyoto Harjono, S.T, mengatakan masyarakat Purworejo mungkin belum semuanya mengenal prodak-prodak yang ada di Purworejo sendiri.
Selain itu, lanjut Wiyoto Harjono, Agro Fest 2025 ini juga menampilkan gerakan pangan murah. Yaitu prodak-prodak pangan yang di suplay dari bulog dijual dengan harga cukup murah.
“Harapannya semua prodak-prodak Agro di Kabupaten Purworejo bisa kita tampilkan di event ini dan dikenal oleh masyarakat, serta untuk kesejahteraan petani, masyatakat terutama yang memprosuksi komunitas tersebut,” katanya.