BERITAOPINI.ID PURWOREJO JATENG |Paska Pandemi Covid-19 pariwisata Purworejo mengalami penurunan, pariwasata Kabupaten Purworejo seolah meredup dibandingkan kabupaten tetangga.
Plt Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Bangun Erlangga Ibrahim, SSTP, MM., menyampaikan bahwa sebelum pandemi Covid-19, pariwisata Purworejo cukup baik, dibandingkan daerah tetangga.
Menurutnya Pandemi Covid-19 memporakporandakan pariwisata di Purworejo. Dan saat ini pihaknya tengah menata kembali agar pariwisata Purworejo kembali bangkit.
“Sebelum pandemi Covid-19 pariwisata Purworejo cukup baik. Dan dengan datangnya pandemi Covid-19 melemahkan ekonomi termasuk wisata ketika itu. Sehingga untuk membangun kembali pariwisata Purworejo, ibarat mengulang kembali dari nol,” jelasnya, Jumat (10/10/2025) di kantornya.
Erlangga mengungkapkan bahwa pihaknya berusaha mengembangkan dan berikhtiar agar semakin baik. Ia mengatakan wisata Purworejo tidak bisa hanya di tangan Dinporapar, namun membutuhkan sinergi dengan berbagai pihak.
Dalam paparannya, Erlangga menjabarkan kebijakan pariwisata Kabupaten Purworejo ada 4 hal. Yakni mengembangkan pariwisata prioritas
Purworejo, yaitu zonasi pengembangan BOB (Badan Otorita Borobudur) ada 3 kecamatan yaitu Bener, Loano dan Kaligesing memiliki Gua Seplawan. Di tempat tersebut telah dibangun gardu pandang oleh pemerintah Provinsi Jawa Tengah, sedangkan gua seplawan menjadi kewenangan Purworejo.
Wisata pantai di jalur selatan sepanjang 25 km, ada Pantai Jatimalang, Pantai Jetis, Pantai Ketawang dan lainnya.
Di wisata tersebut Purworejo memiliki pantai yang diminati wisatawan. Di Pantai Dewaruci wisatawan datang untuk menikmati wisata kuliner dan di Pantai Ketawang ada event festival layang-layang yang mampu menyedot kunjungan wisatawan.
Sedangkan wisata pegunungan di Purworejo berada di kecamatan Pituruh, Kemiri dan Bruno seperti wisata alam pohon pinus.
Dan, ada lagi wisata perkotaan seperti alun-alun, kawasan budaya (heritage) yang belum dikemas dalam paket wisata dan Art Center.
Selain itu, Purworejo juga memiliki 54 desa wisata ada kategori berkembang dan rintisan.
Adapun strategi membangkitkan pariwisata lainnya adalah kolaborasi event dengan komunitas. Sebuah destinasi bagus kalau tidak diisi dengan atraksi tidak maksimal. Atraksi bisa seni budaya, wahana dan permainan, itu alasan wisatawan untuk datang dan berminat lama. Atraksi tidak hanya untuk obyek wisata kabupaten tetapi juga bisa dilakukan untuk desa wisata.
“Kami juga melaunching branding blog ‘dodolan Purworejo’ merupakan kalender event, menggaet banyak pihak dan event yang dilakukan oleh masyarakat atau komunitas,” sebutnya.
Kedepan pihaknya ingin berkolaborasi dengan OPD untuk mengembangkan destinasi wisata. Ada Art Center bisa untuk wisata anak-anak dalam kota, mungkin Dindikbud ada ‘outing class’, destinasi pengembangan anak didik.
Kalau bisa berkembang jadi rintisan yang luar biasa dan mungkin bisa dikemas oleh konten kreator,” paparnya.
Dia menuturkan Dinporapar didukung OPD dan komunitas masyarakat berharap mampu untuk menggairahkan kembali pariwisata di Purworejo. Bahkan pihaknya berencana mengumpulkan para Camat, Kepala Desa / Kepala Kelurahan untuk menggagas pertumbuhan pariwisata Purworejo.