BERITAOPINI.ID, SURAKARTA, JAWA TENGAH| Perjuangan Rismon Sianipar untuk mewartakan ijazah Jokowi dan Gibran Palsu menggema di Kota Surakarta, pada Selasa (28/10/2025).
Tepatnya di Gedung Umat Islam Kertonatan, Surakarta, Jawa Tengah, Rismon berujar lantang mengajak warga solo untuk mengadili Jokowi dan memakzulkan Gibran Rakabumingraka.
Ajakan ini beresiko besar. Meski demikian Pria asal Balige Sumatra Utara ini, tetap berani untuk mengajak warga Solo agar segera mengambil langkah untuk memakzulkan Gibran dan mengadili Jokowi.
“Solo yang memulai memunculkan Joko Widodo, maka Solo pulalah yang harus mengakhirinya,” jelas Rismond di hadapan para pengunjung.
Rismon kemudian menjabarkan beberapa hal menyangkut Jokowi. Ia menilik minus Jokowi dengan mengangkat Gibran secara tak langsung, rumah singgah Jokowi yang memakan uang rakyat sampai isu Ijazah Jokowi dan Gibran yang menurutnya sebagai bentuk kepalsuan.
Kegiatan itu hampir mirip dengan kegiatan yang telah berlangsung di Cafedangan Manahan Surakarta pada Senin (27/10) lalu. Namun yang membedakan, ialah tidak hadirnya Roy Suryo dan adanya sebuah mimbar bebas yang berada di halaman depan Gedung Umat Islam Solo.
Saat Rismon mulai berbicara mengenai Jokowi dan Gibran, para hadirin menyimak lamat-lamat. Ia menandaskan sepakat, kemudian merapalkan takbir serta menyeruak frasa ‘penjarakan’, kepada Jokowi dan Gibran.
Suara itu kembali nyaring ketika pentolan kyai asal Petamburan yang namanya cukup harum di Solo – Ustadz Alvian Tanjung. Ia membeberkan dengan perspektif lain namun serupa.
“Seharusnya tangkap dulu baru diadili, jangan kebalik,” ujar Alvian.
Beberapa pengalamannya Alvian Tanjung kemudian menguar di seisi gedung. Ia sempat dipenjara lantaran lantang mengkritik Jokowi. Ustad yang konon dekat dengan Habib Rizieq ini, menandaskan dengan tegas untuk lekas menangkap Jokowi.
“Jika ada instruksi langsung dari presiden untuk penangkapan Jokowi, maka saya akan siap berdiri di garda terdepan,” papar Alvian.
Mimbar bebas sambut-menyambut. Para orator menandaskan kekecewaan, kritik bahkan kecaman kepada Jokowi dan putra pertamanya. Acara dihadiri dengan takbir.
