BERITAOPINI.ID PURWOREJO JATENG | Kepulangan Fran Suharmaji ke Rahmatullah pada Oktober 2025 meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Kabupaten Purworejo. Sebagai Ketua DPC PKB dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Purworejo, sosoknya dikenal sebagai pemimpin yang visioner, disiplin, dan memiliki etos kerja yang tinggi.
Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Purworejo adalah Toha Mahasin mengungkapkan rasa kehilangan yang dirasakan oleh seluruh anggota partai atas dedikasi serta komitmennya terhadap partai dan masyarakat.
“Beliau adalah sosok inspirasi bagi kami semua,” ujarnya, Senin (3/11/2025), saat di temui awak media di kantor DPC PKB Purworejo.
Kepergian Fran Suharmaji tidak hanya meninggalkan kesedihan, tetapi juga tantangan besar bagi PKB. Toha mengungkapkan ada empat (PR) yang harus segera ditangani oleh DPC PKB, yaitu kekosongan anggota DPRD dari Dapil II, kekosongan Ketua DPC, Ketua Dewan Syuro, dan pimpinan anggota DPRD dari unsur PKB.
“Kita akan coba lakukan satu persatu, yang pertama adalah pergantian antar waktu untuk anggota DPRD Dapil II,” tegasnya.
Toha menjelaskan bahwa langkah pertama yang akan diambil adalah pergantian antar waktu ( PAW) untuk anggota DPRD Dapil II. Dalam proses ini, komunikasi telah dilakukan dengan Nanik Astuti, istri mendiang Fran, yang juga perolehan suara terbanyak nomor 2, untuk bersedia maju mengisi kekosongan tersebut.
“Prosesnya sudah masuk ke DPRD, kita sudah menyurati pimpinan DPRD untuk pemberhentian Pak Fran. Serta tembusan sudah kami antar hari ini, Senin (3/11/2025),” tambahnya.
Selain itu, Toha menegaskan pentingnya konsultasi dengan DPW Jawa Tengah terkait kekosongan Ketua DPC dan Ketua Dewan Syuro. Dengan sisa waktu periode DPC yang hanya tinggal beberapa bulan, keputusan harus segera diambil.
“Maret 2026 kita harus sudah ada sesi kepemimpinan DPC ini. Jika DPW mengharuskan adanya pengganti antar waktu, maka seleksi akan segera dilakukan,” imbuhnya.
Selama proses transisi ini, Toha menegaskan bahwa tugas kepemimpinan akan diemban oleh para wakil ketua. Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan pesan-pesan penting dari mendiang Fran.
“PKB tidak boleh lupa kepada Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi yang melahirkan PKB. Setiap anggota fraksi harus memperhatikan aspirasi masyarakat Nahdliyin,” pesannya.
Fran Suharmaji selalu menekankan pentingnya dukungan kepada pemerintah daerah dengan sikap kritis.
“Jika baik, kita dukung sepenuhnya, tetapi jika ada yang kurang pas, kita harus berani melakukan koreksi demi kebaikan masyarakat,” kata Toha.
Warisan pemikiran dan tanggung jawab yang ditinggalkan Fran Suharmaji akan terus hidup dalam setiap langkah yang diambil oleh PKB. Dalam menghadapi tantangan ke depan, semangat dan dedikasi yang ditunjukkan oleh mendiang akan menjadi pendorong bagi para penggantinya untuk terus berjuang demi kemajuan Kabupaten Purworejo.
