BERITAOPINI.ID PALEMBANG SUMSEL | Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sumatera Selatan melakukan Pernyataan Sikap mengecam keras tindakan represif terhadap aparat kepolisian, di Monpera pada Jumat (29/08/2025).
Ketua PKC PMII Sumsel Terpilih, Syaidina Ali mengatakan bahwa aksi ini ini ialah murni dari berbagai mahasiswa, aktivis, masyarakat, buruh, tani, ojek online, dan rakyat kecil lainnya.
“Kami dari PKC PMII Sumsel mengecam keras tindakan represif terhadap aparat kepolisian yang terjadi di Jakarta, untuk itu kami akan melakukan aksi di Polda Sumsel dan DPRD Provinsi Sumsel pada 1 September mendatang,” ujarnya.
Adapun Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PKC PMII) Sumatera Selatan dengan ini menyatakan sikap tegas:
- Kami mengecam dengan keras tindakan represif aparat kepolisian terhadap massa aksi. Kekerasan, intimidasi, dan upaya pembungkaman suara rakyat adalah pelanggaran nyata terhadap konstitusi serta mencederai demokrasi di negeri ini.
- Kami menegaskan bahwa demonstrasi adalah hak asasi warga negara yang dijamin Undang-Undang. Aparat kepolisian seharusnya menjadi pengayom dan pelindung masyarakat, bukan justru bertindak sebagai mesin penindas yang menebar ketakutan.
- Kami menuntut Kapolri Selatan untuk segera mengambil langkah tegas, mengusut, dan memberikan sanksi terhadap oknum aparat yang terbukti melakukan kekerasan terhadap massa aksi. Jika hal ini diabaikan, maka kami anggap kepolisian telah gagal menjalankan amanat reformasi.
- Kami memperingatkan seluruh aparat kepolisian agar menghentikan segala bentuk tindakan represif. Setiap aksi demonstrasi harus dikawal dengan pendekatan humanis, bukan dengan kekerasan yang justru memperuncing konflik antara rakyat dan aparat.
- Kami tegaskan kembali, PMII akan tetap berdiri di garda terdepan dalam memperjuangkan keadilan, membela rakyat tertindas, dan melawan setiap bentuk kedzaliman serta penyalahgunaan kekuasaan.
