BERITAOPINI.ID, KLATEN, JAWA TENGAH – Wakil Bupati Klaten, H. Benny Indra Ardianto, S.E., M.B.A., meresmikan Besalen Koripan, sebuah living museum yang berlokasi di Pendopo Mbah Lurah Sepuh, Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Minggu (7/9).
Koripan dikenal sebagai sentra pandai besi yang telah ada sejak masa Mataram Islam. Dahulu, kawasan ini aktif memasok senjata bagi prajurit kerajaan. Seiring perkembangan zaman, produk para pandai besi pun bertransformasi, dari senjata menjadi alat pertanian dan perkakas rumah tangga.
Besalen Koripan dihadirkan untuk menampilkan artefak, hasil produksi, serta rekam jejak sejarah panjang pandai besi di Koripan. Museum ini merupakan inisiatif Tim PPK Ormawa KSP “Principium” Fakultas Hukum (FH) Universitas Sebelas Maret (UNS) yang berkolaborasi dengan Pemerintah Desa Kranggan, Sanggar Rojolele, serta berbagai mitra pentahelix.
Acara peresmian dihadiri sejumlah tokoh penting, di antaranya Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo, Wakil Bupati Klaten, Dekan FH UNS, Staf Khusus Menteri Kebudayaan RI Bidang Sejarah dan Pelindungan Warisan Budaya, perwakilan Direktorat Bina Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat, Direktorat Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Kementerian Kebudayaan RI, perwakilan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, hingga para pemangku kepentingan daerah dan akademisi.
Ketua Tim Pelaksana PPK Ormawa KSP “Principium” FH UNS, Adinda Nurdiati Thamiana, menyampaikan bahwa proses pembangunan Besalen Koripan melibatkan masyarakat setempat. “Warga ikut melengkapi dan mengevaluasi koleksi sejarah yang kami kumpulkan dari berbagai sumber, seperti Museum Radya Pustaka, Museum Keris Nusantara, dan Museum Brojobuwono,” ungkap Adinda.
Prosesi peresmian diawali dengan sambutan Wakil Bupati Klaten, H. Benny Indra Ardianto. Ia menyambut baik kerja sama antara Desa Kranggan dan Tim PPK Ormawa KSP “Principium” yang berhasil menghadirkan Besalen Koripan sebagai sarana edukasi sejarah pandai besi. “Adanya museum ini menjadi simbol penguatan pengetahuan bahwa di Desa Kranggan dahulu pernah berkembang pandai besi yang luar biasa,” ujarnya.
Peresmian ditandai dengan pemotongan melati sebagai simbol semangat melestarikan budaya metalurgi di Desa Kranggan. Acara dilanjutkan dengan tur ke dalam museum untuk melihat koleksi artefak, sejarah, serta proses pembuatan perkakas besi. Sesi ini ditutup dengan pertunjukan soundscape penempaan besi yang diiringi doa-doa tradisi para pandai besi.
Menjelang akhir acara, Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo turut hadir dan memberikan sambutan. Ia berharap Besalen Koripan menjadi pusat edukasi sekaligus kebanggaan masyarakat. “Melalui peresmian ini, kita hidupkan kembali semangat warisan leluhur dan wujudkan tempat belajar budaya bagi generasi muda,” tegasnya.
Acara ditutup dengan bancakan sebagai wujud rasa syukur. Warga menyambutnya dengan antusias, terutama anak-anak yang ikut memeriahkan suasana.
Adinda menambahkan, hadirnya Besalen Koripan diharapkan mampu memperkenalkan potensi produk pandai besi ke masyarakat luas. “Selain melestarikan budaya metalurgi, kami berharap keberadaan museum ini dapat memberikan dampak positif bagi Desa Kranggan,” pungkasnya.