BERITAOPINI.ID PURWOREJO JATENG | Ratusan pelajar dari SD, SMP dan SMA di wilayah Kecamatan Purwodadi Purworejo diduga mengalami keracunan setelah mengkonsumsi menu MBG (Makan Bergizi Gratis) dari SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) Purwosari, Purwodadi Purworejo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Dari pantauan lapangan terdapat 110 pelajar korban dari SD Negeri Purwodadi, SMPN 8 Purwodadi dan SMAN 3 Purworejo mengalami keracunan menu MBG dan dilarikan ke Puskesmas dan rumah sakit, Jumat (3/10/2025).
Wakil Bupati Purworejo Dion Agasi Setyabudi didampingi Kapolres Purworejo AKBP Andry Agustiano dan Dandim 0708 Purworejo Kapten Inf Imam Purwoko langsung bergerak meninjau kondisi siswa di SMPN 8 Purworejo.
Dion mengatakan dirinya sebagai Satgas MBG Daerah berusaha melakukan uji sampel makanan untuk penyelidikan selanjutnya, guna mengetahui penyebab keracunan MBG pada pelajar,” ujar di sela monitoring di SMPN 8 Purworejo
“Kami sebagai Satgas MBG di daerah akan mengkaji lebih dalam agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Saat ini prioritasnya adalah penanganan korban keracunan,” ujar di sela monitoring di SMPN 8 Purworejo.
Wabup Purworejo menambahkan bahwa untuk jumlah korban pihaknya belum menghitung kepastiannya. Namun korban sudah ditangani di Puskesmas Bragolan dan Puskesmas Bubutan serta di RS Tjitrowardojo dan RS Cokronegoro.
“Kami juga mendatangkan tim medis kabupaten untuk mempercepat penanganan korban,” imbuh Dion.
Ratri Nur Hidayati sebagai surveilans dari Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo mengatakan, dari data yang terkumpul total siswa-siswi yang diduga mengalami keracunan berjumlah 110 orang.
Merujuk keterangan Dinas Kesehatan, terdapat sekitar 110 siswa yang mengalami gejala, termasuk mual, muntah, diare dan pusing. Dari jumlah tersebut, 56 siswa rawat jalan di Puskesmas Bubutan, sementara 8 lainnya masih menjalani observasi.

Selain itu, Ratri menuturkan 37 siswa dan satu guru yang diperiksa di sekolah juga dilaporkan mengalami gejala serupa, dan satu orang lainnya rawat jalan di Puskesmas Bragolan.
“Kami telah berkoordinasi dengan Puskesmas Bubutan dan Bragolan untuk melakukan pemeriksaan,” tambahnya.
Gejala yang timbul diduga berasal dari makanan yang dikonsumsi pada hari Kamis (2/10/2025). Menu makanan yang dikonsumsi siswa pada hari itu meliputi tahu, kentang rebus, telur puyuh rebus, sayur wortel, selada, timun dan sambal kacang.
Dinas Kesehatan mengimbau SPPG untuk lebih memperhatikan cara pengolahan makanan dan bahan pangan yang digunakan. Inilah pentingnya menjaga kebersihan dan keamanan makanan, termasuk batas waktu konsumsi makanan setelah dimasak.
“Kami mohon seluruh SPPG lebih memperhatikan cara pengolahan makanan dan juga bahan-bahan pangan yang dipakai. Yang pertama, bahan pangannya harus aman, yang kedua, waktu memasak dan juga waktu distribusi,” tambahnya.