Example floating
Example floating
Example 468x60 Example 468x60 Example 468x60
BeritaJawa TengahKota Surakarta

Aliran Sungai Jenes Joyosuran Alami Pendangkalan Pasca Normalisasi, Warga Ancam Demo Tuntut Solusi Pemkot Solo

70
×

Aliran Sungai Jenes Joyosuran Alami Pendangkalan Pasca Normalisasi, Warga Ancam Demo Tuntut Solusi Pemkot Solo

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

BERITAOPINI.ID SURAKARTA JAWA TENGAH | Masyarakat Joyosuran berkeluh kesah atas dangkalnya Sungai Jenes yang melintangi di daerahnya. Dangkalnya sungai diduga oleh serpihan normalisasi sungai yang tidak berjalan sebagaimana mestinya. Paska normalisasi, material serpihan masih tertinggal di dasar sungai sehingga menyebabkan pendangkalan.

Lima Rukun Warga bergotong royong untuk mengeruk sedimentasi sungai yang mengganggu lajur air pada Minggu (05/10/2025).

Aktivitas itu bukan hanya sebagai langkah untuk mengeruk sedimentasi pada dasar sungai, namun warga turut pula membentangkan kritik melalui MMT yang terbentang di jembatan hingga bibir sungai, atas lambatnya pemerintah kota serta BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) dalam mengatasi masalah pendangkalan Sungai Jenes.

Melalui pengamatan Beritaopini.id, sungai yang telah dilakukan normalisasi memiliki kedalaman lebih dangkal dibandingkan dengan sungai belum dilakukan revitalisi yang bertempat di bagian barat. Perbandingannya terpaut pada kisaran satu setengah meter.

Rohmad selaku Relawan Bersih Sungai Jenes, menyebut pendangkalan diakibatkan oleh proyek normalisasi BBWS ini berimbas pada kesehatan masyarakat di sepanjang Sungai Jenes.

“Oke kemarin normalisasi, hasilnya tidak sesuai ekspektasi, malah berimbas bencana bagi kami,” celetuk Rohmad.

Selanjutnya, Rohmad menyamapaikan bahwa proyek normalisasi itu tidak efektif. Pasalnya rumah warga masih terdampak banjir bila hujan deras melanda dan awet, lantaran pendangkalan yang diakibatkan oleh serpihan normalisasi yang berada di dasar sungai. Tak hanya itu, kendati aliran sungai tak mengalir dengan baik menyebabkan kubangan itu menjadi sarang nyamuk.

“Endapan menyebabkan air menggenang, warga di sekitar Sungai Jenes banyak dikerubuti nyamuk,” ucap Rohmad.

Beberapa warga yang ikut gotong royong membersihakan sedimentasi, membenarkan atas apa yang disampaikan Rohmad. Mereka masih terdampak banjir meskipun sungai telah dinormalisasi oleh BBWS.

Hal Senada disampaikan Lukas Suryantoro perwakilan dari warga menandaskan kekesalannya atas sikap Pemerintah Kota Surakarta dan BBWS Solo. Ia mendaku dirinya berasama warga telah menyampaikan keluh kesah ini ke pihak terkait, namun belum ada tindak lanjut yang jelas.

“Setelah normalisasi tiga tahun lalu, sungai jadi dangkal. Aliran sungai jadi dangkal, waktu itu pak Walikota sudah hadir, bahkan beberapa anggota dewan, namun belum ada tindaklanjut,” jelas Lukas.

Warga bergotong royong mengambil beberapa bongkahan material batu-bata merah hingga kerikil-kerikil yang dikemas sebanyak ratusan karung. Serpihan itu, mengganjal laju air yang mengalir di sepanjang Sungai Jenes.

Bahkan di beberapa titik sungai Jenes yang di bagian barat, nampak sedimentasi yang menggumpal. Hal tersebut menyebabkan air sungai tak mengalir sebagaimana mestinya.

“Silahkan dicek, di bagian barat sudah nampak gumpalan sedimentasi yang menyerupai pulau,” kata Lukas.

Keluh kesah warga Joyosuran yang tinggal di sepanjang Sungai Jenes, mendaku kecewa atas pemerintah Kota Surakarta. Mereka sudah kesekian kalinya mengeruk endapan bekas proyek normalisasi, sembari menanti langkah bijak pemerintah, namun belum pula hadir solusi dan langkah terbaik.

Kemudian, Lukas menyanyangkan terkait dengan langkah teknis yang dilakukan oleh BBWS dalam memulai projek normalisasi sungainya itu.

“Kami sudah beberapa kali mencari pertanggungjawab dari pemerintah kota. Kami telah menyamapaikan mulai dari kelurahan sampai Walikota. Apabila masih nihil, kami akan gelar demonstrasi,” pungkas Lukas.

Example 300250 Example 468x60 Example 300250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *