BERITAOPINI.ID PRABUMULIH SUMSEL |Warga Talang Sako RT 1,2, dan 3 RW 5, Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Prabumulih Timur, Kota Prabumulih, dibuat geram dengan ulah mantan bendahara Masjid Thoyibah yang diduga menyalahgunakan uang kas masjid hingga puluhan juta rupiah.
Menurut keterangan warga setempat yang enggan disebutkan namanya, dugaan penyelewengan dana itu terungkap setelah mantan bendahara sendiri mengakui telah memakai uang kas masjid untuk kepentingan pribadi.
“Sungguh keterlaluan! Mantan bendahara Masjid Thoyibah diduga menyikat habis uang kas masjid, Hingga saldo dana infak di masjid tersebut tersisa nol rupiah. Janji tinggal janji, katanya mau mengembalikan tapi sampai sekarang tak ada kabarnya,” ujar warga melalui pesan wa.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pada bulan Juni 2022 pengurus masjid yang baru bahkan sempat membuat surat pernyataan bersama mantan bendahara tersebut. Dalam surat itu tertulis bahwa uang kas masjid yang diduga telah digunakan berjumlah Rp22.000.000, dan yang bersangkutan berjanji akan mengembalikan secara mencicil.
Namun, hingga kini, realisasi pengembalian dana itu nyaris tak berjalan. Dari perjanjian yang telah ditandatangani, mantan bendahara hanya dua kali membayar masing-masing sebesar Rp200.000. Setelah itu, tak ada lagi kabar maupun itikad baik.
Yang lebih membuat warga heran, dugaan penyalahgunaan uang masjid ini seolah tidak mendapat perhatian serius dari Ketua RW, yang diketahui juga menjabat sebagai sekretaris pengurus masjid saat itu.
“Seharusnya Ketua RW yang juga sekretaris pengurus ikut bertanggung jawab dan menuntaskan masalah ini. Tapi sampai sekarang diam saja. Seolah-olah tutup mata,” ungkap sumber tersebut.
Warga menilai, persoalan ini tidak mungkin terjadi tanpa sepengetahuan pihak lain di struktur pengurus masjid. “Masak uang kas bisa habis tanpa sepengetahuan ketua dan sekretaris? Aneh,” ujarnya.
Dalam surat pernyataan yang dibuat tahun 2022 lalu, disebutkan bahwa jika yang bersangkutan tidak menepati janji pengembalian, maka siap dituntut sesuai hukum yang berlaku di Republik Indonesia.
Kini, warga mulai kehilangan kesabaran. Mereka berencana mendorong kasus ini ke jalur hukum, karena hingga berita ini diterbitkan, tidak ada penyelesaian maupun kejelasan dari pihak pengurus masjid maupun pemerintah setempat.
“Kalau begini terus, kami akan laporkan secara resmi. Uang umat jangan dipermainkan,” tegas warga menutup perbincangan.