BERITAOPINI.ID PRABUMULIH SUMSEL | Aksi damai yang digelar LSM Forum Komunikasi Pemuda Prabumulih (FKPP) pada 12 November 2025 kemarin menyoroti isu dugaan kejahatan lingkungan yang ditimbulkan oleh aktivitas pengeboran eksplorasi Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona 4 Prabumulih.
Aksi ini ditegaskan bukan hanya terkait persoalan tenaga kerja, melainkan utamanya fokus pada dampak lingkungan yang diduga telah mengakibatkan korban jiwa.
Ketua FKPP, Calik, menjelaskan bahwa pihaknya menuntut adanya perhatian serius terhadap dampak lingkungan dari kegiatan pengeboran, terutama area eks eksplorasi yang dinilai tidak dikelola dengan baik.
TUNTUTAN :
- Diduga adanya kelalaian Oknum PT.Pertamina Zona 4 Prabumulih didalam mengelola pengawasan terhadap area ex pengeboran yang mengakibatkan kematian 3 orang meninggal di Pertamina Field Prabumulih dan Field Limau atas nama Gusti Randa (16 tahun) Pelajar SMA,Revan(11) pelajar SD,dan Abid muzzaki firdaus (8) pelajar SD.Di kolam mudfit bak lumpur.
- Diduga adanya Nepotisme penerimaan Karyawan di Pertamina zona 4 field Prabumulih yang diduga melibatkan salah satu pejabat tinggi di PHRZ4
- Diduga adanya penyalahgunaan anggaran Reklamasi dan Restorasi selama ini baik untuk bekas aktivitas pengeboran maupun akibat limbah yang telah terjadi.
- Diduga oknum yang tidak lagi berdinas di TNI menggunakan atribut TNI karena melanggar Undang-undang yang berlaku
- Meminta PHRZ4 untuk mengangkat tenaga kerja TKJP/kontrak sebagai karyawan sesuai masa kerja diatas 5 tahun dan ijazah terakhir tanpa melihat hasil nilai raport atw ujian.
- Meminta Pertamina PHRZ4 untuk memindahkan Tangki produksi migas PPP yang mana hal tersebut dapat membahayakan kesehatan dan keselamatan warga,sesuai PP no 11 dan peraturan menteri lingkungan hidup.
- Meminta realisasi janji kesepakatan dengan FKPP yang belum terealisasi
Kondisi tersebut, menurutnya, diduga berujung pada insiden yang menelan korban jiwa dan tidak boleh dibiarkan.
“Aksi ini kami tegaskan lagi murni isu utama soal lingkungan. Bukan tentang jatah tenaga kerja. Kami menuntut pertanggung jawaban atas dugaan kejahatan lingkungan yang terjadi dan menimbulkan korban jiwa,” tegas Calik ketua LSM FKPP.
Dalam jalannya aksi, situasi sempat memanas ketika pendemo bersitegang dengan petugas BKO yang melakukan pengamanan.
Ketegangan terjadi saat massa mencoba maju mendekati area kantor, namun berhasil diredam setelah aparat melakukan pendekatan. Setelah kondisi kembali kondusif, aksi dilanjutkan hingga selesai.
FKPP menuntut agar Pertamina Hulu Rokan Zona 4 serta pihak terkait segera melakukan evaluasi dan investigasi mendalam mengenai dugaan kelalaian lingkungan tersebut.
Diketahui dalam aksi tersebut tuntutan FKPP telah diserahkan kepada salah satu petinggi PHR Zona 4 Prabumulih yang dalam kesempatan tersebut menemui dan berdialog dengan pihak FKPP.
















