BERITAOPINI.ID PURWOREJO JATENG | Sekolah Cerdas Perempuan Masa Kini (Serat Kartini) menggelar workshop perempuan dalam politik pada tanggal 27-28 Mei 2025 dengan tajuk ‘Kartini Memayu Hayuning Bawono’. Kegiatan tersebut didukung penuh oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DP3APMD) Kabupaten Purworejo Jawa Tengah.
Tujuan workshop untuk menggerakkan para perempuan untuk berpolitik. Dimana yang melatarbelakangi UU keterwakilan 30% perempuan sebagai calon legislatif.
Ketua Serat Kartini Purworejo Dra Titik Mintarsih MPd, mengatakan cukup sulit dengan penempatan regulasi 30% perempuan, sehingga Serat Kartini sebagai sekolah memberikan edukasi untuk perempuan politik Purworejo.
“Mencari perempuan 30% susahnya bukan main, kemudian kalau sudah kedapatan perempuan sepertinya belum begitu berdaya saing. Selanjutnya juga ada sebagian komunitas yang menyangsikan kepemimpinan perempuan,” ujar Ketua Serat Kartini, di Aula Gedung Layanan Pendukung Perpustakaan, Rabu (28-5-2025).
Terkait hal itu, tujuan dari kegiatan tersebut yaitu peningkatkan wawasan dan peningkatkan kualitas perempuan. Bahwa perempuan bisa tampil didepan publik, dan di dalam berpolitik hal ini benar-benar berdaya saing tersendiri untuk perempuan berkualitas bagus dan baik dalam berkolaborasi dengan masyarakat.
“Sehingga kami menginginkan kualitas perempuan secara utuh dikatakan berkualitas, terutama apabila tampil di depan publik atau atau menjadi anggota dewan berkualitas baik,” tambahnya.
Di tahun 2029 nanti, lanjut Titik, akan menampilkan perempuan-perempuan siap tanding, berdaya saing dengan persaingan sehat. Dia berharap masyarakat paham sepenuhnya bahwa berpolitik tidak hanya melalui uang, namun melalui kompetisi yang sehat.
Selain itu, Titik juga menyampaikan Serat Kartini harus ber-refleksi dan orientasi diri, bagaimana meningkatkan citra diri perempuan. Menurutnya sebagai duta Serat Kartini progresnya untuk mencerdaskan, maka harus berusaha untuk mencerdaskan sepenuhnya yaitu kecerdasan spiritual, emosional, sosial, intelektual, dan fisik.
“Makanya kami setiap bulan ketemuan dalam rangka untuk mengasah. Kami untuk saling memberikan kritik saran dan untuk meningkatkan kapasitas,” imbuhnya.
Lebih lanjut, dia menambahkan Serat Kartini akan turun ke desa-desa, untuk melakukan pendataan dan kegiatan lain dalam upaya meningkatkan kualitas diri perempuan. Pendataan ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan dan potensi perempuan di setiap desa, sehingga Serat Kartini dapat merancang program yang tepat sasaran.
“Untuk target workshop sendiri merupakan kegiatan silahturahmi dan paguyuban para perempuan aktivis, untuk bertukar sapa dan saling memberikan gift, guna meningkatkan kualitas. Serta memberikan edukasi 3 dimensi yang akan diraih, yakni edukasi diri sendiri, edukasi keluarga, dan edukasi masyarakat,” imbuhnya.
Peserta workshop Perempuan Dalam Politik, yang ikut serta terdiri dari berbagai partai politik dengan menggandeng Kalkus Perempuan Politik Indonesia (KPPI), yang merupakan sebuah organisasi yang beranggotan partai politik yang ada perempuannya
“Ditambah dengan anggota Serat Kartini, jadi kami mengagendakan 2 hari ini adalah 60 peserta, 40 peserta dari Kaukus Perempuan Politik, dan 20 lainnya dari Serat Kartini,” ungkapnya.
Menurutnya, dengan hadirnya dan sentuhan perempuan dalam politik, program-program pembangunan lebih jelas. Terutama sasarannya adalah keluarga, jadi pihaknya berkomitmen keluarga harus sejahtera.
Pada workshop hari kedua, panitia menghadirkan narasumber politisi Partai Golkar Purworejo Kelik Susilo Ardani, Perempuan Politik PKS Umi Marfuah dan Ketua Komisi 4 DPRD Purworejo Sri Susilowati dan dipandu moderator Yudia Setiadini.