Example floating
Example floating
Example 468x60
BeritaJawa TengahKota Surakarta

UMS Kukuhkan Dua Guru Besar Baru, Ahli Kesehatan Mental Anak dan Inovator Beton Ramah Lingkungan

69
×

UMS Kukuhkan Dua Guru Besar Baru, Ahli Kesehatan Mental Anak dan Inovator Beton Ramah Lingkungan

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

BERITAOPINI.ID SURAKARTA JATENG | Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) akan mengukuhkan dua profesor yang siap berkontribusi ilmiah dan sosial kampus dalam bidang kesehatan mental dan teknologi konstruksi berkelanjutan.

Dalam konferensi pers yang berlangsung pada Rabu (18/06), keduanya memaparkan gagasan dan riset unggulan yang telah mereka kembangkan selama bertahun-tahun.

Dua nama profesor menambah daftar panjang guru besar UMS. Prof Eny Purwandari, S. Psi., pakar psikologi kesehatan mental menjadi guru besar ke-60 sedangkan Ir. Mochamad Soliki, M.T., Ph.D., ahli Teknologi Bahan Konstruksi yang menjadi guru besar ke-61.

Fokus Kesehatan Mental Anak di Era Digital

Dalam pemaparannya, Prof. Eny mengangkat isu krusial mengenai kesehatan mental, khususnya pada anak-anak di era digital. Ia menyoroti kebiasaan orang tua yang menjadikan gadget sebagai “penenang instan” bagi anak, yang justru berisiko menghambat perkembangan emosional dan sosial mereka.

“Handphone sering dijadikan alat untuk menenangkan anak, padahal penggunaannya tanpa kontrol dapat berdampak serius terhadap kesehatan mental,” ujarnya.

Dengan latar belakang keilmuan yang kuat di bidang psikologi klinis dan pengalaman riset seputar adiksi, bullying, serta rehabilitasi berbasis komunitas, Prof. Eny juga memperkenalkan layanan inovatif Student Mental Health Support and Wellbeing (SMGWS)—sebuah platform konseling daring yang dirancang UMS untuk menjawab tantangan di era tele-mental health.

Beton Berkelanjutan: Solusi Ramah Lingkungan dari Limbah Industri

Sementara itu, Prof. Solikin memaparkan risetnya tentang pengembangan beton ramah lingkungan dengan memanfaatkan fly ash, limbah hasil pembakaran batu bara dari PLTU, sebagai pengganti sebagian semen.

“Secara laboratorium, saya telah membuktikan bahwa hingga 50% semen dapat digantikan dengan fly ash. Ini sangat signifikan dalam menekan emisi karbon dari industri konstruksi,” jelasnya.

Inovasi yang telah ia hasilkan mencakup genteng beton ringan, struktur berongga dengan beton self-compacting, hingga pelat bangunan hemat energi. Ia juga menyampaikan visinya untuk menggabungkan teknologi digital dengan konstruksi, seperti sensor tertanam pada beton yang mampu memantau berat dan kecepatan kendaraan secara real-time—sebuah terobosan menuju infrastruktur yang lebih cerdas dan aman.

Prosesi Pengukuhan

Kedua tokoh akademik tersebut akan secara resmi dikukuhkan dalam prosesi yang berlangsung pada Kamis (19/6). Momen ini bukan hanya bentuk apresiasi atas dedikasi mereka di dunia riset dan pendidikan tinggi, tetapi juga tonggak baru bagi UMS dalam memperluas dampak keilmuannya pada masyarakat.

Dengan bertambahnya dua guru besar ini, UMS terus menegaskan perannya sebagai salah satu pusat pengembangan ilmu dan teknologi yang relevan dengan tantangan zaman.

Example 300250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *