Example floating
Example floating
Example 468x60
BeritaKota PalembangSumatera Selatan

Kajian Rutin Pascasarjana UIN Raden Fatah Mengisahkan Sejarah Kantor Walikota Palembang

46
×

Kajian Rutin Pascasarjana UIN Raden Fatah Mengisahkan Sejarah Kantor Walikota Palembang

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

BERITAOPINI.ID PALEMBANG SUMSEL | Program Pascasarjana UIN Raden Fatah Palembang menyelenggarakan Kajian Rutin (Kajian Reboan) dengan tema “Kantor Ledeng dalam Catatan Sejarah dan Naskah.” Kajian ini dilakukan secara online dan offline, Pada Rabu (09/07/2025).

Nara narasumber yang diundang dalam penelitian ini adalah Dr. Dedi Irwanto MA, Dr. Kemas A.R Panji Msi, dan Dudy Oskandar SH. Mereka juga merupakan peneliti dan penulis buku Sejarah Kantor Walikota Palembang Dari Masa ke Masa.

Dr. Kemas A.R. Panji, M.Si, adalah narasumber dalam penelitian ini, menggantikan Dr. Dedi Irwanto MA, sejarawan dari Universitas Sriwijaya (Unsri), yang berhalangan hadir. Namun, judul yang dipilih adalah “Sejarah Kantor Walikota Palembang Dari Masa ke Masa dan Catatan Naskah Palembang.”

Ustad Kemas H. Andi Syarifuddin, sebagai pembawa acara, dan Prof. Dr. Duski Ibrahim, sebagai pemantik diskusi. Dr. Ahmad Syukri, Dr. Fajri Rahmat, Ust. Muhammad Setiawan, M.H., Mgs. M. Jufri Al-Palimbani, Syarif Saputra, dan peserta Zoom lainnya hadir dalam ruangan kajian.

Menurut Dr. Kemas A.R. Panji, M.Si, penelitian ini merupakan hasil dari penulisan buku baru-baru ini, Sejarah Kantor Walikota Palembang Dari Masa ke Masa. Buku ini membahas sejarah Kantor Ledeng, yang sekarang menjadi Kantor Walikota Palembang.

“Yang tentunya hari ini dalam kajian ini dilengkapi dengan kajian naskah kuno oleh pemantik diskusi,” katanya.

Menurut Kemas A.R. Panji, penelitian ini menggabungkan temuan penulis buku dan naskah lama Palembang dengan pemilik naskah Ustad Kemas H Andi Syarifuddin. Prof. Dr. Duski Ibrahim, M.Ag., juga membantu dalam penelitian ini.

“Antara naskah dan sumber lainnya dalam paparan kali terjadi saling menguatkan dan mempunyai relevansi yang sangat penting dan punya kekuatan yang saling mendukung,” katanya.

Dia percaya bahwa buku Sejarah Kantor Walikota Palembang Dari Masa ke Masa, yang ditulis oleh penulis, menguatkan naskah kuno Palembang.

“Apa yang ada di naskah kuno Palembang, milik ustad Andi Syarifuddin tadi menyebutkan bahwa pasca pembangunan Kantor ledeng pada tahun 1934 dilakukan sedekah dan syukuran dengan mengundang 1500 orang dan memasak nasi dan memotong 2 ekor sapi dengan mendirikan tarub di halaman Masjid Agung Palembang,” katanya.

Naskah yang diberikan oleh Ustad memperkuat arti dari apa yang dia katakan, Kemas H Andi Syarifuddin menyatakan dukungannya. Dia berpendapat bahwa dalam beberapa naskah (manuskrip) lama di Palembang tentang Kantor Ledeng disebutkan dalam naskah-naskah tentang pitis Palembang yang dimiliki Ustad. Kemas H Andi Syarifuddin.

Namun, Prof. Dr. Duski Ibrahim, M.Ag. dan Dr. Syawaluddin menyarankan bahwa penelitian ini akan sangat menarik jika dipelajari lebih lanjut dengan memasukkan sumber naskah. Mereka juga mengatakan bahwa studi ini dapat memberikan perspektif baru dalam bidang arsitektur atau sosiologi.

Di akhir penelitian, buku Sejarah Kantor Walikota Palembang Dari Masa ke Masa diserahkan kepada Prof. Dr. Duski Ibrahim, M.Ag. dan Wakil Direktur Pascasarjana Dr. Muhammad Torik.

Example 300250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *