BERITAOPINI.ID PALEMBANG SUMSEL | Pada hari pengambilan ijazah, beberapa wisudawan dan wisudawati UIN Raden Fatah Palembang angkatan ke-92 merasa kecewa. Surat resmi menyatakan bahwa siswa yang lulus dapat menerima ijazah mereka sesuai jadwal, tetapi banyak siswa yang tidak dapat membawa dokumen penting tersebut.
Ini karena Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) tidak memiliki data siswa yang layak. Bukan karena kesalahan input siswa; itu lebih pada kesalahan kampus dalam sinkronisasi data dan keterlambatan.
“Jadi siang tadi saya sama teman saya ke kampus buat ambil ijazah. Tapi ternyata belum keluar. Padahal di suratnya jelas tertulis ‘kepada seluruh’, eh sampai sana dibilang data kami belum eligible jadi belum bisa dicetak,” ungkap salah satu alumni.
Menurut staf kampus, ada sekitar 200 siswa yang ijazahnya belum dapat dicetak karena data mereka belum sepenuhnya valid di sistem Dikti. Mahasiswa yang berasal dari luar kota atau bahkan luar provinsi sangat kecewa dengan hal ini.
“Kami dari dusun jauh-jauh datang ke Palembang cuma untuk ambil ijazah. Tapi ternyata ijazahnya belum ada. Ada teman yang sampai menangis tadi di Kampus B,” tambah alumni lainnya dengan nada kecewa.
Mahasiswa kebingungan karena surat resmi dari kampus tidak menyatakan secara eksplisit bahwa beberapa ijazah tidak dapat diambil.
“Kalau dari awal disebutkan bahwa sebagian belum bisa ambil ijazah karena kendala data, kami bisa maklum. Tapi ini sudah tiga bulan menunggu, lalu datang jauh-jauh, eh ternyata pulang tanpa ijazah. Itu sangat mengecewakan,” keluh seorang wisudawati.
Problem ini menimbulkan banyak pertanyaan tentang tanggung jawab Biro Administrasi Akademik (BAK) di kampus. Mahasiswa berharap kampus memberikan kejelasan dan komunikasi yang lebih terbuka.
“Kalau memang BAK yang salah unggah data, ya tolong akui dan selesaikan dengan cepat. Setidaknya beri kejelasan ke kami, jangan dibiarkan menggantung seperti ini,” ucap alumni lainnya.
Ijazah adalah dokumen penting yang dibutuhkan untuk berbagai keperluan, seperti lamaran kerja dan lamaran pendidikan. Rencana lulusan masa depan dapat sangat terpengaruh oleh keterlambatan ini.
Agar mahasiswa tidak terus dirugikan, kampus harus segera memberikan klarifikasi resmi dan menyelesaikan masalah ini.
