26 Mar 2025, Rab

Festival Megangan dan Kirab Budaya Kota Wali di Demak, Tradisi Warisan Sambut Ramadhan

BERITAOPINI.ID DEMAK JATENG | Menyambut bulan suci Ramadhan, Pemerintah Kabupaten Demak menggelar Festival Megangan dan Kirab Budaya Kota Wali sebagai bagian dari tradisi tahunan yang bertujuan untuk melestarikan budaya leluhur. Kegiatan ini diikuti oleh masyarakat dengan penuh antusias, menghadirkan beragam pertunjukan budaya serta kuliner khas Megangan yaitu sate keong.

Bupati Demak, Eisti’anah, menegaskan bahwa tradisi ini merupakan bentuk nguri-nguri budaya yang harus terus dijaga agar tidak hilang ditelan zaman.

“Tradisi ini tujuannya adalah untuk nguri-nguri kebudayaan yang ada di Kabupaten Demak dan tentunya kita sebagai generasi penerus di Kabupaten Demak selalu ingin menunjukkan dan mengenalkan kebudayaan ini kepada generasi penerus kita sehingga tidak lekang hilang dimakan waktu,” ujar Eisti’anah.

Menurutnya, banyak tradisi masa kecil yang kini semakin jarang ditemukan, seperti membeli mainan payung-payungan dan otok-otok, yang dulu identik dengan perayaan Megangan.

Ia juga menyampaikan bahwa kuliner khas seperti sate keong, yang selalu hadir saat Megangan, berisiko punah jika tidak terus dilestarikan.

“Kalau zaman kecil kita, mungkin sekarang ini ada atau enggak ya, beli kalau Megangan itu beli payung-payungan dan otok-otok. Mungkin adik-adik sekarang ini tidak mengenalnya. Kalau kita tidak memperingati, mungkin tradisi sate keong juga akan hilang,” jelasnya.

Sebagai bentuk komitmen dalam menjaga warisan budaya, Pemerintah Kabupaten Demak memastikan bahwa Festival Megangan akan terus diselenggarakan setiap tahunnya.

“Sehingga kami dari Pemerintah Kabupaten Demak akan terus membudayakan dan terus menjaga Festival Megangan,” tambahnya.

Selain sebagai upaya melestarikan budaya, Festival Megangan dan Kirab Budaya Kota Wali juga menjadi momentum untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, terutama bagi para pedagang kuliner khas seperti sate keong.

“Festival Megangan dan Kirab Budaya Kota Wali ini selain untuk nguri-nguri budaya, sekaligus untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya para penjual sate keong,” katanya.

Ia juga menyoroti bagaimana Megangan menjadi momen spesial di mana sate keong mudah ditemukan dalam jumlah banyak, berbeda dengan hari-hari biasa.

“Biasanya kalau nyari sate keong itu tidak susah, tetapi kalau saat Megangan, kita mau nyari sebanyak-banyaknya ada. Dan hal ini yang selalu ngangeni saat Megangan atau menyambut bulan suci Ramadhan,” ungkapnya.

Sebagai penutup, Bupati Demak mengingatkan seluruh masyarakat untuk menjaga kesehatan, memperhatikan asupan gizi, serta tetap aktif berolahraga agar bisa menjalani ibadah puasa dengan lancar.

“Dan tentunya saya selalu berpesan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Demak untuk jaga kesehatan, asupan gizinya tetap dijaga, dan jangan lupa olahraga serta kita berdoa bersama agar diberikan kelancaran dalam menjalankan ibadah puasa di tahun ini,” tutupnya.

Festival Megangan dan Kirab Budaya Kota Wali ini diharapkan dapat terus menjadi bagian dari identitas budaya Demak, sekaligus memperkuat nilai kebersamaan dalam menyambut bulan penuh berkah. ‘Raka’

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *