Example floating
Example floating
BeritaKabupaten Pati

Lapangan Bola Desa Kedungwinong Dengan View Menakjubkan di Kabupaten Pati

219
×

Lapangan Bola Desa Kedungwinong Dengan View Menakjubkan di Kabupaten Pati

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

BERITAOPINI.ID PATI JATENG | Tradisi turnamen sepak bola antar RT berjuluk “Kupatan Cup” di Desa Kedungwinong, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati Jawa Tengah viral karena memiliki lapangan sepak bola bak standar internasional dengan view keindahan hamparan pegunungan kendeng.

Sepak bola merupakan olahraga terpopuler di dunia yang digandrungi hampir setiap orang, tidak terkecuali di Indonesia terlebih di saat performa Timnas Indonesia sedang diuji dalam gelaran qualifikasi piala dunia 2026 zona Asia yang sedang bergulir, menjadikan antusiasme masyarakat Indonesia terhadap sepak bola semakin mencapai puncaknya.

Terdapat tradisi unik di Desa Kedungwinong, Kecamatan Sukolilo, Kab. Pati Jawa Tengah, yang tengah menjadi sorotan netizen di media sosial karena adanya lomba sepak bola Antar Kampung (Tarkam) yang dilakakukan di lapangan desa yang disulap bak lapangan standar internasional dan memiliki daya tarik utama yaitu pemandangan indah hamparan pegunungan Kendeng sebagai background lapangan.

Navy Ginola-Tokoh pemuda Desa Kedungwinong, mengatakan bahwa tournamen sepak bola ini merupakan tradisi yang dilaksanakan setiap tahunya setelah perayaan Hari Raya Idul Fitri sebagai sarana menjalin silaturahmi antar masyarakat desa yang mayoritas merantau ditanah sebrang, kegiatan ini dilakukan dengan cara unik yaitu bermain sepak bola (01/04/2025).

Tournamen ini diikuti setiap RT di Dukuh Krajan Desa Kedungwinong, biasanya diikuti 6-8 tim dari masing-masing RT. Anggaran perlombaan yang digunakan adalah swadaya masyarakat yang diakomodir oleh pemuda karangtaruna, jika beruntung panitia mendapat tambahan dan support dana dari masyarakat dan dermawan sekitar yang dengan senang hati menyumbang untuk terlaksananya kegiatan.

“Ini adalah momen yang selalu kami tunggu-tunggu setiap tahun sebagai pemuda Desa Kedungwinong, karena disini kami dapat bersilaturahmi sembari menyalurkan hoby kami yaitu sepak bola. Tujuan utama turnamen ini bukan untuk menang namun sebagai wadah kami untuk halal bi halal antar masyarakat Desa Kedungwinong di momen Hari Raya Idul Fitri, bukan cuma untuk para peserta tau pemaim saja namun bagi para penonton juga selalu menantikan acara tahunan ini, masyarakat selalu antusias untuk hadir menonton dan meramaikan pertandingan”.

Terlihat latar belakang lapangan yang dinamai masyarakat sekitar sebagai lapangan desa “Gelora Batik Madrim” ini begitu indah dan menarik perhatian dengan deretan pegunungan kendeng yang menghijau rapi terbentang sepanjang mata memandang dari timur ke barat lapangan.

“Lapangan desa ini adalah kebanggaan masyarakat Desa Kedungwinong, kami berterimakasih kepada Kepala Desa yang telah membantu merenovasi lapangan Gelora Batik Madrim ini menjadi semakin bagus, selain itu kami para pemuda juga bergotong royong menyiapkan lapangan sebelum perlombaan dimulai, menata lapangan memotong rumput dan menyiapkan jaring gawang adalah kerja-kerja gotong royong para pemuda desa khususnya yang tergabung pada Karangtaruna”.

“Kami ikut bangga atas viralnya keindahan lapangan desa kami ini, kami berharap dengan adanya hal tersebut dapat menjadi daya tarik wisata untuk Desa Kedungwinong dan siapa tahu kedepanya ada pencari bakat sepak bola yang menemukan potensi-potensi bibit pesepakbola dari Desa Kedungwinong”. ‘ril’

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *