Example floating
Example floating
BeritaJawa TengahKabupaten Purbalingga

Gabah Mulai Diserap Bulog, Petani Purbalingga Nikmati Harga Lebih Baik

57
×

Gabah Mulai Diserap Bulog, Petani Purbalingga Nikmati Harga Lebih Baik

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

BERITAOPINI.ID PURBALINGGA JATENG | Sejumlah wilayah di Kabupaten Purbalingga mulai memasuki masa panen raya pada April hingga Mei 2025, meskipun beberapa daerah mengalami keterlambatan akibat dampak el nino 2024. Seiring dengan itu, program serap gabah petani (sergap) oleh Bulog juga mulai dijalankan untuk menjaga stabilitas harga gabah di tingkat petani. (12/04/2025)

Joko Purwito, Koordinator BPP Bukateja, menjelaskan bahwa panen raya di wilayah Kecamatan Bukateja diperkirakan akan berlangsung hingga Mei. “Musim panen mengalami keterlambatan karena dampak el nino tahun lalu, sehingga beberapa tanaman padi masih dalam kondisi hijau,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa wilayah yang telah melaksanakan panen, seperti Desa Kutawis pada 8 April 2025, mencatat serapan gabah kering sebanyak 2,5 ton. Sementara itu, Desa Penaruban dijadwalkan melaksanakan program sergap pada 12 hingga 13 April 2025 dengan luasan lahan 400 ubin.

Dari wilayah Kembaran Kulon dan Bancar, Penyuluh BPP Purbalingga, Puji, menyampaikan hasil panen terbaru di Kembaran Kulon mencapai 1 ton 428 kg gabah dari lahan seluas 180 ubin. Seluruh hasil panen diserap oleh Bulog dengan harga Rp6.500/kg. “Harga ini jauh lebih tinggi dibandingkan sebelumnya yang tidak mencapai Rp6.000/kg, sehingga para petani sangat antusias,” ungkapnya.

Sementara itu, Endang Fajari, Koordinator BPP Kemangkon, menyebut bahwa total serapan gabah kering panen (GKP) oleh Bulog dari wilayahnya selama Maret hingga April 2024 mencapai 75,7 ton. Serapan tersebut berasal dari beberapa desa, antara lain: Desa Sumilir (30 ton), Karangtengah (15,42 ton), Muntang (18,18 ton), Jetis (24,47 ton), Panican (3,96 ton), dan Kalialang (14,16 ton).

Adah, Koordinator BPP Kaligondang, mengungkapkan bahwa panen raya di wilayah Kecamatan Kaligondang baru akan berlangsung pada bulan Mei. “Saat ini panen masih terbatas di spot-spot kecil dan sebagian besar digunakan untuk konsumsi pribadi,” ujarnya. Adapun wilayah yang telah mengalami panen antara lain Desa Cilapar dengan luas 5 hektare dan Desa Pagerandong sebesar 20 hektare.

Ia juga menyoroti bahwa rata-rata harga GKP di wilayah Kecamatan Kemangkon berkisar antara Rp4.500 hingga Rp5.400 per kilogram, tergantung kondisi dan kualitas gabah. Ia menilai bahwa program sergap sangat membantu petani dalam menjaga stabilitas harga.

Namun demikian, Adah menyampaikan kekhawatirannya bahwa masa pelaksanaan program sergap hanya berlangsung hingga April 2025. “Karena panen di wilayah kami baru akan berlangsung Mei, petani kemungkinan besar tidak akan menikmati manfaat program ini. Kami berharap program sergap dapat diperpanjang untuk menjamin kesejahteraan petani dan menjaga nilai pasar gabah,” tegasnya.

Dengan kondisi panen yang mulai merata di berbagai kecamatan, para petani dan pihak penyuluh berharap dukungan dari pemerintah terus mengalir melalui program-program yang berkelanjutan, guna menjaga ketahanan pangan dan kesejahteraan petani di wilayah Kabupaten Purbalingga. (DM)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *