Example floating
Example floating
BeritaKota KupangNusa Tenggara Timur

BEM Undana dan GMF Ajak 25 OKP-Ormawa Bahas Isu NTT, Siap Audiensi Gubernur, DPRD, dan Ombudsman

191
×

BEM Undana dan GMF Ajak 25 OKP-Ormawa Bahas Isu NTT, Siap Audiensi Gubernur, DPRD, dan Ombudsman

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

BERITAOPINI.ID KUPANG NTT | Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang berkolaborasi dengan Gerakan Mahasiswa Flobamora (GMF) menggelar ruang dialog kebangsaan lintas Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) kedaerahan dan Organisasi Mahasiswa (Ormawa) se-Kota Kupang.

Acara yang berlangsung pada Kamis, 25 April 2025 di Aula Rektorat Undana lantai III ini bertujuan untuk menyatukan semangat perjuangan, membangun kesadaran kolektif, melahirkan gagasan kritis, dan merevitalisasi gerakan orang muda yang konstruktif di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Inisiatif dari BEM Undana dan GMF ini menghadirkan ruang temu dan silaturahmi bagi 25 organisasi, terdiri dari OKP kedaerahan dari berbagai kabupaten di NTT serta BEM dari berbagai Perguruan Tinggi di Kupang (daftar organisasi terlampir). Dialog ini diharapkan menjadi wadah untuk membangun kesadaran kolektif di kalangan pemuda akan pentingnya partisipasi dalam pembangunan bangsa dan negara.

Ketua BEM Undana, Gremis Nenosaban, dalam keterangannya usai kegiatan menyampaikan bahwa dialog ini sengaja diinisiasi untuk membangun pemikiran tentang pentingnya kontrol sosial.

“Kontrol sosial itu penting, sehingga kita inisiasi kegiatan ini, agar isu-isu dari masing-masing daerah bisa menjadi perhatian kita bersama dan memperjuangkannya melalui cara-cara yang lebih elegan,” ujarnya.

Senada dengan hal tersebut, Ketua GMF, Melianus Alopada, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan respons terhadap rasa apatisme Pemerintah Daerah NTT dan DPRD NTT terhadap gerakan-gerakan mahasiswa selama ini.

“Yah karena selama ini, beberapa isu kita perjuangkan di jalanan namun tak kunjung selesai, sehingga kami rencana kesimpulan dari hasil diskusi tentang berbagai isu di daerah akan kami bawa dalam ruang audiensi dengan pemerintah daerah dalam hal ini, Gubernur NTT, DPRD NTT dan juga Ombudsman NTT,” jelas Melianus.

Dialog kebangsaan ini menghadirkan dua narasumber kompeten dengan latar belakang aktivis dan akademisi, yakni Yefta Yerianto Sabaat, S.IP., M.IP, dan Yohanes Jimi Nami, S.IP., M.Si. Keduanya berbagi perspektif dan cara pandang dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi oleh masyarakat NTT.

Yefta Sabaat, yang juga merupakan seorang aktivis, menekankan pentingnya idealisme bagi mahasiswa.

“Kemewahan mahasiswa adalah idealisme, sehingga tidak boleh menjual diri pada kekuasaan, namun harus menjadi mitra kritis pemerintah,” tegasnya saat diberi kesempatan oleh moderator Lodovikus I.F. Lamury.

Ia juga mengingatkan bahwa risiko menjadi aktivis adalah potensi untuk diasingkan, namun eksistensi diri sebagai pengawal kebenaran harus tetap dijaga.

Sementara itu, Yohanes Jimi Nami, seorang akademisi, mengapresiasi inisiatif ruang dialog ini. Menurutnya, kegiatan diskursus seperti ini sangat penting untuk melahirkan ide dan gagasan kritis yang konstruktif bagi pembangunan daerah dan bangsa.

Para peserta dari berbagai OKP dan Ormawa antusias mengikuti jalannya dialog, membahas berbagai isu aktual yang terjadi di NTT. Diharapkan, hasil dari dialog ini akan merumuskan rekomendasi pemikiran yang kritis dan solutif untuk disampaikan kepada pihak penguasa dalam mengatasi berbagai problematika di masyarakat.

Selain itu, ruang dialog ini juga diharapkan dapat merevitalisasi pergerakan orang muda di NTT agar lebih konstruktif dan solutif, serta mampu menangkal tindakan anarkis melalui pendekatan diskusi dan musyawarah.

Berikut adalah daftar 25 organisasi kepemudaan OKP kedaerahan dan BEM dari berbagai kampus di NTT yang diundang dalam dialog kebangsaan:

  1. Ikatan Mahasiswa Timor Tengah Selatan
  2. Perhimpunan Mahasiswa Kabupaten Kupang (PERMASKKU)
  3. Ikatan Mahasiswa Malaka (IMMALA)
  4. Ikatan Mahasiswa Timor Tengah Utara (IMATTU)
  5. Gerakan Mahasiswa Flobamora (GMF)
  6. Forum Solidaritas Mahasiswa Belu (FOSMMBAB)
  7. Kerukunan Mahasiswa Nusa Kenari (KEMANURI)
  8. Ikatan Pelajar Mahasiswa Ende (IPELMEN)
  9. Perhimpunan Mahasiswa Asal Nagakeo (PERMASNA)
  10. Perhimpunan Mahasiswa Nggada (PERMADA)
  11. Ikatan Mahasiswa Nusa Lontar (IKMAR)
  12. Persatuan Mahasiswa Manggarai Barat (PERMABAR)
  13. Ikatan Kaum Intelektual Fatuleu (IKIF)
  14. Persekutuan Mahasiswa Mataru (PERMATAR)
  15. Angkatan Muda Adonara (AMA)
  16. BEM Universitas Nusa Cendana
  17. BEM Sekolah Tinggi Ilmu Hukum
  18. BEM Universitas Kristen Artha Wacana Kupang
  19. BEM Politeknik Negeri Kupang
  20. BEM Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen
  21. BEM Politeknik Pertanian Negeri Kupang
  22. BEM Universitas Karya Darma
  23. BEM Institut Agama Kristen Negeri Kupang
  24. BEM Universitas Muhammadiyah Kupang
  25. BEM Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM UYELINDO)

Kegiatan dialog kebangsaan ini menjadi momentum penting bagi konsolidasi gerakan mahasiswa dan pemuda di NTT dalam menyuarakan aspirasi dan memberikan kontribusi pemikiran bagi pembangunan daerah. Rencana audiensi dengan pemerintah daerah dan DPRD NTT diharapkan dapat menjadi langkah konkret dalam mewujudkan perubahan yang lebih baik bagi masyarakat NTT.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *