BERITAOPINI.ID PURWOREJO JATENG | Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Kasatpol PP Damkar) menawarkan kemudahan kepada masyarakat yang membutuhkan layanannya. Untuk Damkar Kabupaten Purworejo Jawa Tengah (Jateng) menawarkan aplikasi ‘Siapno Damkar’.
Dengan inovasi digital berbasis kecerdasan buatan (AI) yang diberi nama ‘Siapno Damkar’ (Sistem Aduan Penyelamatan Non-Kebakaran), masyarakat Purworejo lebih mudah, cepat dan akurat dalam mengakses.
Damkar selain bertugas memadamkan kebakaran, biasanya juga ikut terlibat dalam kegiatan Sosial Kemanusiaan yaitu melakukan penyelamatan, menanggulangi bencana (pekerjaan bidang Safety dan Sosial).
Budi Wibowo, S.Sos.,M.Si Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Kasatpol PP Damkar) Kabupaten Purworejo, mengatakan inovasi tersebut dilakukan, agar setiap ada pelaporan cepat.
Melalui aplikasi yang diberi nama ‘Siapno Damkar’, kini Damkar lebih dekat dengan masyarakat.
Siapno Damkar bertujuan agar semua pelaporan masyarakat dapat dilakukan melalui aplikasi tersebut, untuk bisa ditindaklanjuti.
Menurut Budi, peluncuran aplikasi tersebut dalam rangka memenuhi kewajiban Damkar, agar selalu dapat memberikan pelayanan terbaik untuk seluruh masyarakat secara cepat, dan akurat terkait dengan pelaporan. Serta ada penanggungjawab terkait dengan yang melaporkan tersebut.
“Karena beberapa kali kita menerima laporan namun setelah kita cek ke lapangan ternyata laporan itu palsu. Sehingga dengan peluncuran aplikasi Siapno Damkar ini kita berharap masyarakat bisa menerima pelayanan kami dengan cepat dan akurat,” ujarnya saat ditemui media, Jumat, (8-5-2025) di ruang kerjanya.
Kepala Kasatpol PP Damkar mengimbau kepada masyarakat bahwa, pelayanan-pelayanan Damkar adalah pelayanan darurat, jadi jangan untuk main-main/prank.
“Kami itu dituntut untuk 15 menit sampai lokasi kejadian, sehingga kami dan teman-teman harus bergerak cepat. Yang kita khawatirkan nanti, kita sudah sampai disana ternyata dilokasi tidak ada kejadian apa-apa,” terangnya.
Lebih lanjut, Budi menerangkan terkait pos Damkar bahwa pihaknya akan membuat 5 pos Damkar yaitu 1 di Markas Komando (mako), 1 di Kutoarjo, 1 di Kemiri, 1 di Loano, 1 di Purwodadi.
Namun dikarenakan keterbatasan personel yang di pos Kemiri dan Loano belum direalisasi.
Dia berharap apabila dengan penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), nanti setelah ditata oleh Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSJM), dapat bertambah personel dan siap diluncurkan di pos Kemiri dan Loano.
“Dengan kesiapan SDM, hal tersebut guna untuk jalan efektif memudahkan dan mempercepat mobilisasi, karena semakin dekat jarak tempuhnya dengan lokasi kejadian,” tutupnya.