Example floating
Example floating
Uncategorized

KOPRI PMII Wahid Hasyim Gelar Sekolah Islam Gender, Kuatkan Pemahaman Kesetaraan

121
×

KOPRI PMII Wahid Hasyim Gelar Sekolah Islam Gender, Kuatkan Pemahaman Kesetaraan

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

BERITAOPINI.ID SEMARANG JATENG | Kaderisasi formal terus digalakkan oleh Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (KOPRI) Pimpinan Komisariat (PK) Wahid Hasyim. Terbaru, organisasi perempuan PMII di tingkat kampus ini sukses menyelenggarakan Sekolah Islam Gender (SIG) yang bertajuk “Meneguhkan Kesetaraan Gender: Membangun Harmoni Peran Laki-laki dan Perempuan dalam Bingkai Islam dan Pergerakan”.

Kegiatan yang diikuti oleh puluhan kader ini berlangsung selama dua hari, pada tanggal 9 hingga 10 Mei 2025, bertempat di Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Gunungpati.

Sekolah Islam Gender ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam kepada kader mengenai konsep kesetaraan gender dalam perspektif ajaran Islam, sekaligus mengupas peran strategis perempuan dalam berbagai aspek kehidupan bermasyarakat dan dalam dinamika pergerakan mahasiswa.

Definta Indra Ananta, Ketua KOPRI PMII Wahid Hasyim, dalam keterangannya menyampaikan bahwa SIG ini merupakan wujud komitmen KOPRI dalam memberdayakan kader perempuan agar memiliki pemahaman yang utuh tentang hak dan kewajibannya sebagai seorang muslimah dan sebagai bagian dari agen perubahan sosial.

“Sekolah Islam Gender ini adalah ikhtiar kami untuk membekali kader-kader KOPRI dengan perspektif Islam yang inklusif dan adil gender. Kami berharap, melalui pemahaman ini, para kader mampu mengimplementasikan nilai-nilai kesetaraan dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan kampus, masyarakat, maupun dalam gerak organisasi,” ujar Definta dengan penuh semangat.

Lebih lanjut, Definta menekankan pentingnya harmoni peran antara laki-laki dan perempuan dalam membangun masyarakat yang lebih baik. “Islam mengajarkan tentang kemitraan yang setara antara laki-laki dan perempuan. Melalui SIG ini, kita ingin meneguhkan bahwa perbedaan gender bukanlah penghalang untuk saling melengkapi dan berkolaborasi dalam mewujudkan cita-cita Islam dan pergerakan,” imbuhnya.

Sementara itu, Ashfira, Ketua Panitia Pelaksana SIG, mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran dan antusiasme peserta dalam mengikuti kegiatan ini. Ia berharap materi yang disampaikan selama dua hari tersebut dapat memberikan dampak positif bagi pemahaman dan kesadaran kader tentang isu gender.

“Kami sangat senang melihat semangat belajar dan diskusi yang tinggi dari para peserta. Materi-materi yang disajikan dirancang untuk membuka wawasan tentang bagaimana Islam memandang kesetaraan gender dan bagaimana perempuan dapat mengambil peran aktif dalam berbagai lini kehidupan,” tutur Ashfira.

Ashfira juga menambahkan bahwa SIG ini bukan hanya sekadar forum diskusi, tetapi juga menjadi wadah untuk memperkuat solidaritas dan jaringan antar kader KOPRI PMII Wahid Hasyim.

“Kami berharap, setelah mengikuti SIG ini, para kader semakinSolid dan memiliki pemahaman yang sama tentang pentingnya kesetaraan gender dalam perjuangan kita,” pungkasnya.

Kegiatan Sekolah Islam Gender ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi kader KOPRI PMII Wahid Hasyim untuk terus mengadvokasi nilai-nilai kesetaraan gender dan berkontribusi aktif dalam menciptakan masyarakat yang lebih adil dan harmonis.

Example 300250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *