BERITAOPINI.ID SURAKARTA JATENG | Walikota Surakarta Respati Ardi menerima laporan dari masyarakat Solo yang resah oleh ormas. Keresahannya itu disampaikan ketika Respati sedang melakukan sidak di Jalan Yos Sudarso, Serengan, Surakarta pada (14/05/2025).
Di sela-sela aktivitas turun ke lapangan, Respati mendapatkan keluh kesah dari salah satu pengusaha. Pengusaha itu menyampaikan kepada Respati bahwa dirinnya dimintai uang sejumlah tiga juta perbulan dengan dalih uang keamanan.
“Pelaku usaha dimintai tiga juta perbulan oleh ormas.” Ujar Respati di sela-sela sidak di Serengan Surakarta pada (14/05/2025).
Menanggapi hal tersebut, Respati akan menindak tegas diduga pelaku premanisme berkedok ormas itu. Menurut Respati pungutan liar di mana bertentangan dengan Peraturan Daerah maka akan ditindak tegas.
“Nama ormasnya, pelapor akan menyampaikannya melalui gawai.” Ujar Respati.
Guna mewujudkan situasi di kota Solo bebas dari premanisme, Respati menandaskan kepada masyarakat Solo agar menyampaikan laporan langsung ke nomor whatsapp miliknya.
Selayanga pandang, sebuah buku mengenai premanisme berjudul ‘Politik Jatah Preman’ gubahan Ian Douglas Wilson, memberi tahu kita bagaimana preman-preman itu hadir dan bercokol di tengah realitas sosial republik.
Keberadaan preman acap kali diketahui sebagai benalu. Mafhum, Wilson memberi tahu kita bahwa premanisme hadir lantaran permintaan.
Sejak jauh hari pada era revolusi, preman, tukang pukul, jawara dan beberapa sebutan lainnya, sempat dibutuhkan sebagai pendulum menghantam musuh. Setelah kemerdekaan direnggut, preman kemudian berkembang, meskipun silih berganti kudu menyesuaikan terkait kebijakan politik setiap kepemimpinan.
Kenyataan itu pahit, namun realitas baru beranggapan lain. Negara yang menjamin keamanan bagi seluruh rakyatnya penting agar dapat terealisasikan penihilan melanggengnya premanisme.
Penihilan premanisme bukan perkara mudah, perlu pendekatan dibeberapa lini guna mengatasi masalah sosial ini. Mengenai premanisme di Solo, Respati dengan segan untuk menindak tegas.
“Tidak hanya pekerja, dari pelaku usaha manapun, dimintai uang kemanan oleh Oramas yang tidak sesuai perda, langsung lapor ke mas Wali.” Pungkas Respati.
