BERITAOPINI.ID PALI SUMSEL | Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah pusat prioritas nasional memiliki tujuan untuk peningkatan pemenuhan gizi peserta didik sehingga mendapatkan nutrisi yang cukup dalam proses pertumbuh anak, Rabu 21 Mei 2025
Namun sangat sayang pada Senin tanggal 5 Mei 2025 yang lalu terjadi insiden keracunan massal pada peserta didik yang menjadi penerima manfaat program tersebut sebanyak 173 orang siswa.
Menurut Plt. Kadinkes Pali,
Berdasarkan hasil pem laboratorium di BLKM Palembang dari sampel makanan yang diperiksa yang berupa nasi, ikan tongkol suwir, sayur labu jagung, tempe goreng didapatkan hasil formalin, salmonella, shigella, vibrio cholera, hasilnya negatif dan E coli masih dalam batas nilai baku mutu.
“namun untuk stapylococus aereus pada tempe goreng melebihi nilai baku mutu dimana hasilnya 45000 sedangkan nilai baku mutu berdasarkan permenkes Ri no 02 tahun 2023 sebesar <100, sedangkan di sampel yg lainnya masih dibawah baku mutu” ucapnya saat dikonfirmasi melalui wa.
Selanjutnya ia menambahkan Untuk Pam air bersih yg berasal dari sumur bor dan air pam hasilnya Total coliform dan E coli melebihi Nilai baku mutu, Sambungnya.
Sedangkan untuk hasil Uji Laboratorium BLKM ini telah kami sampaikan Kepada institusi pemerintah Sedangkan Uji laboratorium yang dilakukan oleh Pihak lain (Polres) kami belum mengetahui, tambahnya.
terkait pernyataan yang dikeluarkan oleh PLT Kadinkes Pali terhadap uji laboratorium sampel makan yang menyebabkan siswa keracunan masih memberikan berbagai pertanyaan dikalangan masyarakat.
Edo Saputra, S.Pd yang merupakan ketua Aliansi Mahasiswa Pemuda Peduli Bersatu Pali (AMPBI) menyayangkan Pernyataan tersebut sedangkan surat resmi hasil laboratorium belum bisa di munculkan ke-publik sehingga ini berpotensi menimbulkan persoalan baru, ucapnya.
Selanjutnya ia menambahkan persoalan ini jangan disepelekan karena ini menyangkut keberlanjutan program ini, Bukti ontentik dari hasil laboratorium tersebut harus di buka ke-Publik takutnya pernyataan tersebut diasumsikan sebagai berita Hoax, Ucap Aktivis PMII Tersebut
Terakhir ia meminta kepada semua pihak dalam penyelesaian persoalan ini untuk dilakukan secara transparansi jangan ditutup-tutupi, Ucapnya.