BERITAOPINI.ID PURWOKERTO JATENG | Sekitar 50 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Purwokerto dan Purbalingga menggelar aksi mimbar bebas di Alun-Alun Purwokerto, Selasa (21/5), dalam rangka memperingati 27 tahun Reformasi 1998. Aksi ini sekaligus menjadi wujud solidaritas terhadap rekan-rekan mahasiswa yang ditahan di Semarang usai aksi peringatan Hari Buruh 1 Mei lalu.
Massa aksi memulai perjalanan dari kawasan PKM Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), melintasi GOR Satria, RS Geriatri, hingga KODIM 0701/Banyumas, sebelum akhirnya berkumpul dan menggelar mimbar bebas di pusat kota, Alun-Alun Purwokerto. Sepanjang perjalanan, mahasiswa menyuarakan tuntutan dan orasi yang menyerukan perlawanan terhadap kembalinya praktik otoritarianisme di Indonesia.
Aksi ini diikuti oleh perwakilan dari BEM Unsoed, BEM Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), BEM Universitas Wijayakusuma (Unwiku), BEM Universitas Perwira Purbalingga (Unperba), serta BEM STMIK Amikom Purwokerto. Sejumlah organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan, seperti Front Mahasiswa Nasional (FMN) serta GMNI cabang Purwokerto dan Purbalingga, turut bergabung dalam barisan aksi.
Presiden Mahasiswa Unwiku Purwokerto yang juga Koordinator BEM SI Karesidenan Banyumas Raya, Bintang Algifary Lelusuwa, dalam orasinya menekankan pentingnya gerakan mahasiswa yang tetap berpihak kepada rakyat.
“Peringatan 27 tahun Reformasi ini harus menjadi refleksi mendalam. Gerakan mahasiswa harus murni berasal dari dan untuk rakyat. Tidak boleh ada intervensi dari pihak manapun,” tegas Bintang.
“Mimbar bebas ini adalah ruang rakyat. Di sinilah setiap suara harus bisa didengar tanpa rasa takut. Mahasiswa harus menjadi jembatan bagi aspirasi rakyat,” lanjutnya.
Aksi berlangsung damai hingga selesai. Para peserta aksi menutup kegiatan dengan seruan untuk terus menjaga semangat perjuangan reformasi dan melawan segala bentuk pembungkaman terhadap kebebasan sipil.