BERITAOPINI.ID YOGYAKARTA | Forum Cik Ditiro menyatakan bahwa cita-cita Reformasi 1998 telah mati. Dalam pernyataan sikap yang dibacakan pada peringatan 27 tahun lengsernya Soeharto, mereka menilai Presiden terpilih Prabowo Subianto tengah menghidupkan kembali praktik otoritarianisme Orde Baru. 21 Mei 2025
“Reformasi telah dikhianati. Prabowo secara terang-terangan sedang mencuci dosa Soeharto, bahkan mengusulkan agar Soeharto diangkat sebagai pahlawan nasional, padahal hingga akhir hayatnya menyandang status terdakwa korupsi,” tegas perwakilan Forum Cik Ditiro.
Forum tersebut juga menyoroti kembalinya praktik dwifungsi TNI, di mana militer semakin banyak menempati jabatan sipil dan diberi wewenang menangani urusan non-pertahanan, seperti percetakan sawah dan produksi obat. “Ini menggerus supremasi sipil dan melemahkan fungsi pokok pertahanan militer,” lanjut mereka.
Selain itu, kebebasan berpendapat dinilai semakin dibungkam. Mereka menyebut puluhan mahasiswa di Semarang dan Jakarta dijerat hukum setelah aksi memperingati Hari Buruh 1 Mei lalu. Rakyat di berbagai daerah juga disebut terus kehilangan tanah dan ruang hidup, bahkan mengalami kriminalisasi.
Forum Cik Ditiro menilai bahwa kekuasaan Prabowo adalah kelanjutan dari rezim lama yang telah dibungkam pada 1998. “Ini pengkhianatan terhadap gerakan reformasi. Soeharto turun karena krisis multidimensi, dan kini kekuasaan yang serupa kembali dengan wajah baru,” ujar mereka.
Mereka menekankan bahwa reformasi adalah respons terhadap sistem ekonomi-politik Orde Baru yang korup, sentralistik, dan rapuh menghadapi krisis moneter Asia. Namun hingga kini, mereka menilai perubahan struktural tidak terjadi. Oligarki ekonomi-politik tetap bercokol di puncak kekuasaan, dan partai politik hanya menjadi alat segelintir elit.
“Partai politik tidak demokratis. Kepemimpinan partai dimonopoli individu atau keluarga selama puluhan tahun. Reforma agraria gagal, dan 59 persen tanah dikuasai oleh segelintir orang,” ungkap pernyataan itu.
Pada peringatan Reformasi ini, Forum Cik Ditiro menyampaikan lima poin sikap:
1. Mengecam pengkhianatan terhadap agenda Reformasi.
2. Menolak pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto.
3. Menolak kembalinya praktik dwifungsi TNI.
4. Menolak upaya penulisan ulang sejarah oleh penguasa.
5. Mengajak masyarakat melawan bangkitnya kembali rezim otoriter.
Tentang Forum Cik Ditiro
Forum Cik Ditiro adalah gerakan sosial berbasis di Yogyakarta yang terdiri dari berbagai organisasi masyarakat sipil, seperti Pusham UII, PR2Media, AJI Yogyakarta, Jala PRT, SP Kinasih, PUKAT FH UGM, dan puluhan lainnya. Forum ini bersifat independen, non-partisan, dan berkomitmen pada perjuangan melawan penyalahgunaan kekuasaan serta matinya demokrasi.