Example floating
Example floating
Example 468x60 Example 468x60 Example 468x60
BeritaJawa TengahKota Surakarta

KSB Suarakan Hak Perempuan dan Nasib Pekerja Migran Melalui Pertunjukan Ketoprak

16
×

KSB Suarakan Hak Perempuan dan Nasib Pekerja Migran Melalui Pertunjukan Ketoprak

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

BERITAOPINI.ID SURAKARTA JATENG | Ketoprak Serawung Bersama (KSB) menggelar pertunjukan Ketoprak mengenai hak perempuan dan nasib pekerja migran di Teater Arena, Taman Budaya Jawa Tengah pada Selasa, (02/12/225).

Pertunjukan teater yang bertajuk ‘Perempuan Memanah Rembulan’, turut menyuarakan nasib pekerja migran di mana masih riskan terimbas kekerasan.

Narso selaku ketua Ketoprak Serawung Bersama (KSB) menandaskan bahwa perempuan masih mengalami tindak kekerasan dan haknya yang riskan direnggut.

Pertunjukan ini dipentaskan oleh Teater Modern dan Teater Tradisional untuk mengutarakan isu perempuan melalui karya seni teater.

“Pentas ini sebagai bentuk peringatan kepada pemerintah agar hak-hak perempuan dipulihkan kembali,” papar Narso saat ditemui selepas pentas.

Kata Narso, perempuan riskan mengalami kekerasan. Kendati demikian, mementaskannya melalui panggung teater, sebagai pengingat kepada pemerintah dan masyarakat.

Narso menilai bahwa diskriminasi terhadap perempuan masih saja terjadi. Maka dari itu, tambah Narso pentas ini sebagai piranti untuk menyuarakan pesan moral agar tidak terjadi diskriminasi ataupun kekerasan kepada perempuan.

“Diskriminasi kepada perempuan dalam kehidupan sehari-hari masih saja terjadi, kita harus mendukung perempuan untuk mendapatkan hak-haknya,” jelas Narso.

Di samping itu Narso turut pula menyoroti terkait dengan para pekerja imigran. Mereka yang bekerja jauh dari negeri kelahirannya masih pula dijumpai kekerasan para imigran.

“Kami masih menemui manipulasi tenega kerja, terutama menyoal perempuan, sehingga berubah menjadi perdagangan manusia,” tukas Narso.

KSB melalui pentas ini menegaskan kepada pemerintah agar serius menanggapi permasalahan ini.

“Banyak persoalan-persoalan tenaga kerja kita di luar negeri yang terabaikan. Pajaknya diambil pemerintah, namun mereka masih terdengar kekerasan para pekerja kita di luar negeri,” tegas Narso.

Mengenai kondisi tersebut, Narso meminta pemerintah untuk memperhatikan pekerja migran dan perempuan.

Hal senada turut pula di sampaikan oleh sutradara Gigok Anurogo. Ia menandaskan bahwa permasalahan perempuan yang dipandang sebagai peranan sekunder dalam realitas harus lekas ditampik.

“Kadang anggapan perempuan harus dibelakang laki-laki muncul dari kepercayaan adat. Kita ini sama, semua sama dalam hak, tidak ada namanya perempuan di belakang laki-laki, begitu pula sebaliknya,” papar Gigok.

Dalam pementasan Gigok menyiratkan pelbagai simbol di mana perempuan acap kali dikungkung oleh anggapan yang membelenggu. Misalnya perempuan harus dibelakang laki-laki, perempuan harus tunduk, dan kisah seorang perempuan yang tertipu saat akan bekerja menjadi pekerja migran di luar negeri.

Melalui kepiawainnya dalam seni teater, Gigok menyuguhkan sebuah kisah bahwa perempuan berhak untuk sama tanpa harus dibelenggu diskriminasi.

Kemudian salah satu Aktor adalah Dhimas Suro Aji yang berperan sebagai rakyat mengaku antusias dalam pementasan, pasalnya pementasan ini mengangkat tema terkait permasalahan Kiwari mengenai penipuan lapangan pekerjaan ke luar negeri yang berubah menjadi perdagangan manusia.

Suro yang turut aktif sebagai pegiat Teater Bakat ini, mengaku cukup prihatin atas situasi perdagangan manusia. Suro menganggap bahwak hal itu terjadi dikarenakan kurangnya peranan keseriusan dari pemerintah untuk memberikan kelayakan bagi para pekerja migran.

Ketika ditanyai terkait sikap pemerintah saat masih maraknya kekerasan bagi pekerja migran, Suro menegaskan agar pemerintah lebih serius dalam kinerjanya.

“Saat masih terdengar terjadi kekerasan pekerja migran, maka pemerintah abai atas hak warga negaranya,” pungkas Suro.

Example 300250 Example 468x60 Example 300250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *